Vidio diatas adalah hasil UTS Audio Visual
Kalau mau kuliah di Unikom, Unpad, atau ITHB pasti tau tempat kost yang pas dan jaraknya nggak terlalu jauh dengan kampus. Sekeloa. Tempat ini padat banget mirip Rio De Janiero.
Dueeeeeng
Kenapa demikian? Bayangin aja, pemukiman
padat dari bawah sampai atas nggak beraturan, jalanan gang yang sempit. Banyak
jemuran, kabel-kabel bertebaran nggak karuan. Artistik banget. Kalau mau bikin
film action lari-lari sambil parkour kayaknya asik. Mulai dari Fast and The
Furious sampai film animasi Rio Menggunakan setting beginian Rio De Janiero
yang padat.
Dari potensi yang tersembunyi tersebut, Saya
bersama Lukas, Daud, dan Yopi memberanikan diri untuk mengambil setting Sekeloa
untuk mengerjakan salah satu tugas mata kuliah Audio Visual. Bisa dibilang
lokasinya nggak sulit, karena kost Lukas dan Daud pun ada di Sekeloa. Bisa
dibilang juga nggak terlalu modal, karena memanfaatkan wilayah sekitar kost
doang. Ya, bisa dibilang gitu.
Ide ini dicetuskan oleh Lukas. kebiasaannya
Lukas yang suka jeprat-jepret diatas atap kost-an setiap pagi, mungkin membangkitkan
jiwa nya untuk mendokumentasikan daerah Sekeloa yang di dalam arsip laptopnya
banyak tersimpan. Mungkin juga dia ingin mengingat kenangan manis dari lokasi Ia
pernah meraih asmara.
Ceile.
Selama dua minggu kami berburu spot-spot yang
kira-kira bagus untuk masuk video timelapse.
Sesekali, Lukas dan Daud berburu spot yang bagus di pagi hari. Kalau Saya
dan Yopi bagian Sore hingga malam. Ternyata banyak spot yang bagus di Sekeloa,
Tadinya saya usul untuk memberi judul video yang sudah jadi dengan nama “Unbelieveable
Sekeloa”, tapi ditepis gitu aja. T_T
Banyak spot indah, wilayah padat penduduk
yang nggak bisa dipercaya kalau di lihat mata biasa. Ternyata di dalam
tangkapan kamera bisa menjadi luar biasa. keren. Sayangnya, Spot indah-indah
lainnya tidak bisa diperlihatkan karena keterbatasan waktu deadline tugas yang
terbatas dan perizinan yang sulit. Sayang banget, padahal di hardisk Lukas
banyak stok foto yang bagus tentang Sekeloa. Tapi bukan bahan untuk Vidio
Timelapse, hanya 1 sampai 2 foto saja. Untuk perizinan, Kesalahan Kami pula
yang membuat tidak bisa terlaksana. Kami tidak mempersiapkan jauh-jauh hari soal
surat rekomendasi kampus untuk meminjam gedung untuk membantu merekam.
Mungkin karena satu dan dua hal tersebut,
Unbelieveable Sekeloa ditolak.
Namun bukan berarti Sekeloalapse tidak baik,
Karena nama tersebut singkat, padat, jelas, dan ramai. Mirip dengan Sekeloa.
Lanjut ceritanya, ending nih.
Perburuan penuh jerih payah dari pagi sebelum
ayam berkokok dan pak satpam mandi hingga tengah malam itu selesai. Selanjutnya
proses editing dan finishing.
Disitu pula harap-harap cemas. Nggak beda
jauh ketika nyari spot yang bagus untuk urusan degdegan. Semua itu dibayar
dengan hasil yang menggembirakan.
Walaupun demikian, dari hasil yang ada
tersebut, Sekeloa bisa jadi yang lebih baik dari yang didokumentasikan. Banyak
hal yang indah di Sekeloa. Pemukiman padat penduduk itu bisa dilihat dari
perspektif manapun. Indah, Kumuh, Padat, Luas, Sunyi, Ramai. Itu tergantung
pribadi yang ada di dalamnya. Pribadi seperti apa yang merawat tempatnya, sendiri.
6 komentar
wkwkwkwkkw meraih asmara apaannnnnnnnn
BalasHapusAh kak lukas suka pura pura begitu
Hapuswaaah ini anak dekapeeh pasti :D hahhaa salam kenal dari dekapeh jogja. penasaran sama hasilnya bang :D
BalasHapusBoy, hasilnya itu vidio yang di atas =___=
HapusBagus bgt video nya kur... hmmmm
BalasHapusberbakat.hohoho
Tenkyu pisan, mam. :D
HapusBerikan komentarmu dan kita bisa berdiskusi di sini!