Website untuk kamu yang butuh referensi desain yang bagus. Hampir semua referensi desain dan kerajinan yang artsy ada di sini. Gue sering cari referensi gambar untuk sosial media, event dan hal-hal penunjang desain corporate di sini. Bahkan, tutorial menggambar, dari yang anime sampe 3D, sampe referensi pekarangan rumah dan tutorial menghilangkan lingkar perut bisa ditemukan di pinterest.

Lengkap banget. Bahkan elo sendiri bisa upload, atau memasukan gambar dari website lain ke dalam pinterest dengan ekstensi dari masing-masing browser kamu, khususnya Google Chrome.

Kalau nggak tahu Behance, Berarti elo belum amat-sangat profesional. Semua project fantastis ada di sana. Mulai dari individu yang terkenal dan Branding Company kelas satu memperlihatkan portofolio mereka yang aduhai keren. Elo bisa show-off project dan kalaupun belum bisa upload karya, kamu bisa liat semua karya dan biasanya sekaligus deskripsi dan guideline atau step-by step nya. Lengkap. Jadi kamu bisa mengikuti langkah dan cara kerja para profesional, sehingga karya kita pun bisa menjadi maksimal. Apalagi, sekarang Behance udah bagian dari Adobe, jadi semua karya yang kamu buat, bisa upload langsung dari software Adobe yang kamu punya.

Ini website portofolio edisi lokal. Mirip-mirip Behance, elo bisa upload project, bahkan melihat semua project yang ada dan biasanya pun karya-karya di sini berkualitas. Dari para profesional di Indonesia yang nggak bisa diremehkan. Mereka pun mempunyai project lokal, dan nggak sedikit yang internasional. Kreavi membuat elo dicambuk banget, karena saudara serumpun aja bisa membuat hal yang super-duper amazing, dan mempertanyakannya kepada diri sendiri, "kenapa kita sendiri nggak bisa?"

Seru nya lagi, Kreavi punya banyak Challenge yang benar-benar menantang. Bisa diikutin dan biasanya beragam. Selain kompetisi, mereka pun sering buat acara di berbagai kota.

Suka banget sama desain vector dan motion graphic? Website ini nggak boleh elo lewatkan. Selain bentuk logonya yang asik banget, sebuah bola basket yang berapi-api, Dribbble bisa membuat elo kepanasan-kenapa-desain-gue-nggak-bisa-kayak-mereka gitu. Dribbble ngebuat ciut sekaligus mencambuki elo untuk terus berkarya dan bisa men-challenge diri sendiri. Selain vector yang sangat update karena kontennya selalu fresh dan berkualitas karena nggak bisa sembarangan orang upload karya di sana.
Selain referensi gambar dan motion yang asik, dribbble juga ngasih tau kode warna (HEX Color) untuk elo yang kesulitan dan kurang bagus dalam mata kuliah teori warna. Semua warna yang ada dalam gambar sudah tersedia pada kolom dan bisa kita cari warna yang sama dalam karya yang berbeda.

Ignis bukan masuk mobil LCGC sih, tapi dengan harga yang menyerempet harga mobil pajak ringan tersebut, kayaknya dengan segala fiturnya yang lengkap, mobil ini masih bisa bersaing dengan LCGC karena fitur dan menang di tampang.(Disclaimer: Mobil ini bukan pinjaman dealer, ini murni penggunaan harian, review ini tidak berbayar)Sedikit ngasih tahu dulu aja, bahwa tulisan ini nggak akan sedetail review-review yang lainnya. Ini cuma review pengguna biasa. Untuk lebih lengkapnya bisa baca review-review di website lain.

Urban SUV, Mini Form Function

Tampang Ganteng, Belakangnya Ngegantung. Iya nggak?

Sebenarnya untuk bentuk, merk Suzuki ini memang terkenal angin-anginan. Nggak semua orang suka dengan mobil Suzuki. Terus muncul Ignis ini. Si kecil tapi genit. Banyak yang neglirik. Tampang mungil juga gagah. Lampu depan kotak, grill yang menyatu dengan lampu dari sudut ke sudut. Cantik dan simpel. Garis pemanis di samping ruang mesin yang diturunkan dari Grand Vitara, Tiga garis menyamping turunan dari mobil jadulnya Suzuki membuat mobil Suzuki Ignis ini semakin ikonik. Embuh mobil apa itu. Tapi yang jelas pandangan pertama ngeliat mobil ini sih langsung jatuh cinta. Tapi..

Kalau dari belakang, rasanya sulit diterima. Mau disebut bagus itu susah. Syukur-syukur dibilang "standar, lah". Lampunya terkesan tajam menjorok ke dalam bagian atas. Runcing, tegas, serba sangar. Rasanya bertolak belakang kalau dibandingkan dari depan.

Kayak…. Mobil ini dibuat dengan tim yang berbeda untuk depan dan belakang. Biking geleng-geleng kepala. Bisa ya ada mobil depannya bagus gitu, belakangnya bertolak belakang. Malah, berasa beda jenis dan nggak ada hubungan darahnya. Tapi kualitas bahannya sih bisa dibilang top lah. Tebel, rakitan asli india. Terbukti dengan emblem tanda rakitannya di dekat pintu driver. Plat tebal, tampang (depan) ganteng. Mau aman tentram juga bisa gaya ngebuat Suzuki Ignis ini.

Interior

Kalem, rasanya itu kata tepat yang bisa menjabarkan keseluruhan interior. Segalanya serba kotak. Kabin yang kotak pun rasanya nggak ada nilai lebihnya, kecuali unit pengatur AC yang mirip Bluetooth Speaker JBL yang pake bluetooth. Bukan, bukan nggak spesial, tapi karena bentuknya mengotak yang cenderung klasik, kabin ini nggak bikin cepat bosan. Long lasting dan fun. Mungkin karena warnanya kabin nya nggak Cuma hitam, tapi ditambah warna putih, dan juga warna yang menyesuaikan warna mobil. Kesannya untuk anak muda banget. Soal kenyamanan Jok, gimana? hmm... biasa aja lah ya.

Untuk kursi cukup nyaman, standar. Semi-bucket yang artinya bisa menahan supir joget kalau jalanan kayak suasana pantura. Untung kursi belakang, selamat aja lah ya, lumayan tegak. Kalau untuk jarak antar kota masih aman. Capek kalau diajak mudik ke Jawa (lah seua mobil juga begitu).Oh ya, banyak yang bilang suspensinya keras, tapi kalo dirasa-rasa normal aja. ngelewatin polisi tidur masih bisa dibilang empuk. Tapi nih ya, kalau dibawa ke jalan raya kabin nggak terlalu senyap. Mirip-mirip mobil LCGC.

Dari berbagai macam review yang ada di Indonesia, banyak yang meragukan kemampuan Suzuki Ignis ini, Karena transmisinya yang AMT atau AGS. Transmisi manual yang dibuat menjadi automatic. untuk kepraktisan sih boleh lah ya, gausah sering-sering ganti perseneling. Tapi, Pertama ngerasain sih sempat kaget juga. Lah begini. Mau ganti gigi secara otomatis kayak ragu, tenaga belum gede, udah ganti ke gear selanjutnya. Banyak delay. Suka ngelamun, responnya kurang cepat.

Tips nya:

Menggunakan transmisi manual, atau di setiap pergantian gigi, lepaskan gas sejenak seperti menggunakan transmisi manual, mesin butuh jeda untuk pergantian gear. Pas gue akalin begini, rasanya Suzuki Ignis ini jadi lebih powerfull. Dijalanan kota bisa lincah, di jalan bebas hambatan, di atas 100 KM/jam masih sanggup tanpa repot, kok.

Respon yang kurang juga berasa banget ketika belok. Power Steering kayak cuma penghias. Bayangin, kalau di wilayah kecepatan tinggi kamu masih bisa merasakan setir yang balik lagi ke tengah setelah belokan walaupun cuma setengahnya. Sebagian lagi harus pake otot. Lebih parah lagi, kalau belok dengan kecepatan rendah, kamu harus menggunakan ototmu seluruhnya untuk membelokkan mobil karena mobilnya nggak berasa punya fitur power steering.

Kesimpulannya gimana? puas pake mobil ini?

Untuk tampilan sama fitur sih boleh lah ya lengkap. Tampang keren, entertainment lumayan lengkap. Namun dari segi kenyamanan berkendara kurang. Rasanya, mobil ini cocoknya dipake untuk gaya. Untuk anak-anak kekinian yang masih mau berusaha untuk menyetir dengan siaga. You know what i mean. Kalau mau defensif, mobil ini untuk anak muda yang lebih memilih gaya. Apa mobil ini layak untuk dibeli? Layak. Kalau jiwa kamu muda. Butuh mobil yang nggak malu-maluin. Dibawa nyetir masih bisa diakalin. Lagian, bawa mobil juga nggak mungkin butuh yang selalu harus ngebut. Mau kemana juga? mau dikejar dinosaurus? nggak lah. Jurrasic park nggak ada di kota, kok.

Beratnya? Nggak sampe tangan berotot sih. Cukup ringan. Perbandingannya, mungkin lebih berat sedikit dari Macbook air, dan lebih ringan daripada Macbook pro 2012. Tebalnya pun sama, diantara kedua macbook tadi. Kalau pegang laptop ini tuh berasa pegang tablet sama laptop, sekaligus. Kenapa bisa gitu? emang ini laptop alien? bukan, ni sekte laptop yang bisa berubah macam transformer. Convertible. Bisa mode laptop biasa, mode setengah lipat untuk menonton film dan… full lipat, untuk menggambar. 3 mode yang useful yet entertaint user. Bentar, menggambar? yes, no joking. Laptop ini bisa dijadikan alat menggambar digital. I've been thinking, laptop with convertible mode like this must be featured with drawing mode with stylus. Windows 10 creator update ngebuat banyak produsen laptop bawa fitur stylus. keren sik. Kalo bosen kerja bisa coret coret layar. Fitur convertible dan stylus Ini membuat laptop bisa ke tahap selanjutnya, nggak cuma gadget dengan fitur biasa yang membosankan.

Keyboard juga empuk banget. Cukup dalam pas untuk mengetik. Nggak tipis, nggak bikin sebal. Baru ngeh kalau lenovo itu keyboardnya salah satu yang terbaik. Padahal, sempat benci banget sama bentuk keyboard lenovo karena bagian bawahnya membulat. Nggak simetris gitu, bikin mata ilfil kalo diliat dari jauh. Nggak usah khawatir juga kalo ngetik pas listrik lagi nunggak karena ada backlit nya, 2 level kecerahan.

Konektivitas lengkap. USB ada 2, HDMI, headphone jack, SD Card. nggak ada CD Rom. Tapi, siapa yang butuh CD Rom ketika sekarang zamannya internet yang udah ngebut dan semua bisa streaming. Paling bingung aja kalo mau ge-burning data ke CD. Oh ya, nggak lupa juga ada port USB-C untuk transfer kecepatan tinggi, tapi nggak bisa untuk charge. huh. Nggak lupa juga ada tombol power yang menyala-nyala.

Pen ini enak dipegang. Nggak solid sih, karena bentuknya membulat rata. Tersedia dua tombol shorcut, tapi kurang kelihatan karena nggak menonjol yang terkadang harus putar pen kalo bingung. Tapi beda ketika digunain, presisi dan nyaman untuk corat-coret layar. Fitur pen ini ngebantu banget karena ada Windows 10 punya Windows Ink Workspace yang menyediakan Sticky notes yang ngebantu kalo butuh catatan-catatan kecil, Sketchpad yang bisa dipake ngegambar simpel, dan Screen Sketch untuk bantu corat-coret screenshot layar laptop.
Kekurangan
Cukup dengan kelebihannya, karena ada satu kekurangan laptop ini. RAM. Random Acces memory bawaan yang nggak cukup banget. Cuma 4GB. Iya, 4 tahun lalu mungkin 4gb masih cuku, tapi sekarang, untuk kebutuhan banyak hal seperti banyak buka apps, RAM segitu ngeden banget. Apalagi ketika harus ngegambar dengan aplikasi Adobe Photoshop pake Pen, keseringan ngelag. Buka aplikasi, loading. Sebal nggak sih?
Tapi semua masalah bisa hilang kok dengan menambah RAM minimal 8GB. Karena laptop ini cuma menyediakan satu slot RAM, siap-siap harus membeli ram yang 8GB yang harganya nggak murah karena ram yang digunakan itu tipe DDR4. Jadi ya, sediakan sedikit budget untuk upgrade Memory.
Gue sendiri agak bingung untuk upgrade RAM. Penjual di Serang nggak ada yang punya RAM laptop DDR4, jadi ya terpaksa harus beli pas di Jakarta, di online shop juga nggak banyak. Akhirnya beli di Tokopedia merk Team 8GB DDR4 2400. Pas udah upgrade, semua masalah laptop ini hilang. Tapi ya risikonya isi dompet menghilang.

In frame:  Theresia Suryadi

Sweet Seventen Potraiture

Nggak disangka tangerang selatan itu punya Hutan Kota 2 BSD yang sejuk. Yang gue tahu, ya tangerang itu semuanya serba gedung, apalagi wilayah BSD gitu mirip Jakarta lah. Akhir tahun kemarin, kesampaian juga nemenin Go+ di daerah BSD ini untuk jadi asisten fotografer. 

Parkiran luas, penjagaannya juga pas. Kalau lapar bisa jajan-jajan mini di warung yang ada di parkiran. Pintu masuk nya berupa sungai yang dilewati oleh jembatan merah. Kesejukannya cukup untuk melepas lelah, apalagi buat sesi foto begini. 

Kalau masuk ke dalam hutan, banyak meeting point yang besar berupa lingkaran. buat kopdar cocok banget. Kursi taman juga nggak terlalu sedikit. kalau masuk lebih dalam lagi, ada pohon yang besar-besar. Jadi kalau mau hunting foto di lokasi ini bisa dapat lumayan banyak suasana, nggak akan ngebosenin. Yup, Hutan Kota 2 BSD ini cocok untuk hunting.