Saya masih ingat ketika ingin mempunyai sebuah handphone harus menyimpan dengan baik prinsip “ada harga, ada kualitas”. Kalau mau handphone bagus ya harus punya uang yang nggak sedikit. Kalau uang terbatas, harus pasrah dengan fitur seadanya. Menerima apa adanya. Memang kejam seperti itu. Seperti harus menerima kalau uang itu segalanya. Kalau mau handphone bagus? Keluarin uangnya lebih dalam, dong.

Masih ingat juga ketika adik saya suka foto-foto segalanya. Apa aja difoto. Mau selfie, foto bareng teman-temannya. Foto makanan pas lagi jalan-jalan, foto tempat hits yang dia kunjungi. Semuanya di foto. Mau siang mau malam. Pokoknya segala kondisi pengin dikenang secara utuh. Tapi sayangnya kalau bawa kamera di segala situasi pasti berat, dong. Adik saya hanya mengandalkan sebuah handphone yang fasilitas kamera seadanya. Kasihan, bahkan hasil foto yang banyak noise bintik-bintik, bahkan sampai foto yang nge-blur nggak fokus di objek suka jadi kendala saat itu.

ada juga seorang teman mengeluh fasilitas internet yang ia miliki di handphonenya terlalu lambat (hih, ngeluh aja nih yang dicurhatin). Apalagi dengan padatnya jaringan ketika jam-jam padat traffic internet ketika malam hari. Mungkin, karena ia hanya bisa mengandalkan sebuah handphone untuk melengkapi setiap kegiatannnya yang dibantu dengan fasilitas internet. Mulai dari chatting dengan temannya, grup chatting di kelas, serta untuk download dan upload materi dan tugas-tugas kuliah. Apalagi untuk mencukupi berbagai kebutuhan streaming video, upload-update status di media social. Jelas, internet adalah kebutuhan primer baginya saat ini.

Kalau mau jujur, dari ketiga masalah diatas dan pengalaman saya sendiri dengan handphone selama ini, saya ingin merekomendasikan Asus Zenfone 2 Laser. Kalau nggak salah yang tipe ZE500KL yang ukurannya 5 inchi. Tapi kenapa harus produk ini?

Yang pertama itu Asus.  Dari sejarahnya, mereka itu spesialisnya perangkat keras komputer (hardware). Seperti yang kita tahu, komputer adalah perangkat canggih yang kita bisa manfaatin untuk berbagai macam keperluan, bahkan untuk membuat apapun. Asus pun begitu. Brand ini sebagian besar membuat perangkat kerasnya sendiri, dan pada tahun 2014 turun gunung untuk menghadirkan handphone yang hebatnya bisa dijual dengan harga yang terjangkau daripada produk kompetitor.

Keseharian saya pun tidak pernah jauh dari produk laptop dari Asus. Saya menggunakan laptop Asus untuk menyelesaikan banyak tugas harian dan tugas besar saya di kampus yang notabene nya membutuhkan perangkat yang sangat cukup untuk mengolah grafis mulai dari membuat ilustrasi, mengolah animasi, hingga editing film yang membutuhkan spesifikasi tinggi. Asus sudah berpengalaman di bidang komputer, setidaknya saya sendiri yang mengalaminya. Bahkan untuk masalah after sales, yang artinya layanan servis yang pernah saya alami begitu mudah. Pernah laptop saya mengalami sedikit masalah yang tidak bisa mengecas dan Dalam waktu kurang dari dua minggu, laptop sudah sehat kembali. Teknisinya menjelaskan bahwa motherboard laptop diganti, dan tidak dikenakan biaya sepeserpun karena masih Dalam masa garansi. Hebat, Dalam benak saya. Padahal saya tidak membawa kartu garansi sama sekali. Awalnya saya meragukan kualitas after sales Asus, soalnya beredar bahwa servis yang diberikan Asus itu buruk. Tapi ternyata tidak. Tidak ada kata buruk sama sekali. Saat saya datang ke tempat servis, perbaikan perangkat laptop dan handphone digabung. Saya mengambil hasil servis laptop, ada orang yang mengambil handphone nya. Dia keluar ruangan dengan tersenyum. Di Dalam benak saya, orang itu pun puas seperti hal nya saya yang puas dengan pelayanan Asus.

Dari brand Asus yang sudah baik di benak saya, pengalaman saya menggunakan produk Asus selama bertahun-tahun. Serta pernah mengalami banyak baiknya dan sedikit buruknya, tentunya kalau mereka mengeluarkan produk dengan spesifikasi tinggi dengan harga yang terjangkau, saya tidak meragukannya. Produk Asus Zenfone 2 Laser ini pun begitu.

Dengan adik saya yang membutuhkan kamera pada handphone yang bisa diandalkan Dalam berbagai situasi, Zenfone 2 Laser ini dapat memenuhinya. Asus nggak main-main dengan kamera. Mereka menggunakan kamera dengan sensor 13 megapixel bagian belakang degan aperture 2.0 dan perangkat laser yang biasanya ada di handphone kelas atas. Kalau saya punya kamera 13 megapixel dengan aperture 2.0, saya bisa foto-foto berbagai macam objek dengan kedalaman objek yang baik. Karena semakin baik aperture itu membuat masukan cahaya yang masuk ke sensor kamera lebih baik, jadi foto kamu bisa lebih terang di segala kondisi. Low light? hantam aja. Kamera depan sebesar 5 megapixel nya sudah superior untuk melengkapi koleksi selfie sendiri maupun bareng teman-teman. Fungsi laser buat apa dong kalau kameranya udah sempurna gitu? Ini sih hebatnya Asus, nggak pernah tanggung. Mereka ngasih laser ke Dalam perangkat ponsel mereka bukan untuk maen perang pedang laser atau tembak-tembakan senjata laser kayak di film fiksi ilmiah. Tapi untuk membantu foto kamu agar lebih fokus. Karena dengan laser ini, kamu mau foto-foto di berbagai macam kondisi. Nggak perlu khawatir foto burem atau nggak fokus karena ada hambatan kabut, atau kondisi malam hari yang bisa buat hasil foto kita nggak maksimal dengan produk kompetitor yang nggak pakai laser.

Dengan spesifikasi kamera 13 megapixel dengan aperture 2.0, serta fitur laser yang bukan sembarangan nempel, Asus ini serius dalam hal fotografi. Mau selfie pas bangun tidur atau mau tidur, mau foto pemandangan alam di pagi hari yang berkabut, foto kota di malam hari, nggak ada kendala. 

Internet 4G

Dahulu, memang perangkat dengan koneksi 3G saja sudah cukup. Rasanya menunggu unduhan video favorit, lagu dari grup yang selalu dinanti, ataupun download dan unduh sekaligus tugas kuliah sudah cukup. Seolah hanya mengikatkan diri pada kata “cukup” saja sudah baik. Untungnya teknologi selalu berjalan lebih cepat untuk memudahkan manusia. Jadi 3G pun sudah mulai digantikan oleh 4G yang artinya generasi keempat dalam konektivitas internet yang dapat disebut LTE, yaitu Long Term Evolution. Untuk yang nggak ngerti yang ribet gitu, nggak masalah. Cukup sebut 4G. Karena 4G itu ada untuk orang yang nggak suka ribet ini itu. 4G ini untuk orang yang nggak suka menunggu lebih lama, dan untuk orang yang butuh kecepatan maksimal pada perangkatnya.

Untungnya, Asus Zenfone 2 Laser ini juga turut menyambut koneksi 4G di Indonesia yang sedang berkembang saat ini. Zenfone ini seri ini menggunakan layanan 4g pada jaringan frekuensi 1800 Mhz. Yang perlu kamu ketahui, bahwa semua operator di Indonesia sudah di dukung dengan frekuensi ini. Jadi kamu dan teman saya nggak usah repot-repot untuk mencari mana operator yang pas dengan koneksi 4G dari Zenfone 2 Laser yang memang lengkap karena melengkapi semua operator di Indonesia. Kalau kamu belum siap dengan 4G pun, kamu masih bisa menggunakan koneksi 3G yang ngebut dengan kecepatan maksimal 42 Mbps. Hebatnya lagi, Zenfone 2 Laser ini dilengkapi dengan dual-sim yang membuat kamu nggak perlu ganti operator lagi karena sangat kesulitan milih promo 4G yang disediakan berbagai operator telekomunikasi di Indonesia, dan ingin tetap teguh untuk menggunakan nomor utama yang digunakan untuk berkomunikasi.

Koneksi 4G ini akan terus berkembang di Indonesia dan akan terus tumbuh untuk mencukupi berbagai kebutuhan masyarakat untuk produktivitas yang tinggi. Jadi, memang bijak kalau kamu mulai menggunakan koneksi 4G dari sekarang karena koneksi 3G yang ada saat ini sudah penuh sesak dan kecepatannya dibawah 4G yang dapat menurunkan produktivitas. Bayangin aja pas lagi semangatnya streaming video, unduh lagu, atau  upload tugas terus internet lemot dan bayangin aja energi yang kamu lepas untuk emosi dan mood yang hilang karena internet yang lambat. Belum lagi fitur-fitur software lain yang emang selalu Asus kasih pada perangkatnya. What's Next, Do it Later, Share link dan party link dan masih banyak fitur segambreng yang disesiakan dalam ZenUI nya Asus. Asus selalu all-out dalam sisi software. Juga jangan lupa, processor dan ram yang hebat. 

64-bit Quad Core, 2GB RAM And ASUS All-out

Saya pun selalu tertarik jika Asus mengeluarkan sebuah produk. Handphone, laptop, atau perangkat keras lainnya karena Asus selalu menghadirkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Jika ingin bermimpi, saya ingin sekali hadir di acara perilisan setiap produk Asus yang memang selalu menarik perhatian setiap orang.

Untuk masalah harga terjangkau, kamera yang hebat, serta koneksi 4G yang benar-benar kencang, memang sangat sedikit pilihannya. Bisa dibayangkan kalau ada yang selengkap itu pun harganya bisa mahal. Sayangnya, kehidupan kita sebagai manusia itu nggak mungkin cuma hidup untuk ngurusin handphone terus. Masih harus makan, sekolah, jajan, beli pulsa, dan banyak lagi pengeluaran. begitupun dengan teman dan adik saya. Untuk itu, Asus Zenfone 2 Laser memang pilihan yang bijak untuk saat ini. Untuk kamu yang ingin handphone dengan harga terjangkau tapi full fitur yang nggak menguras habis sampai dompet kering-kering renyah, untuk kamu yang ingin handphone dengan kamera yang bagus dengan nilai plus, serta untuk kamu yang ingin handphone dengan kecepatan internet yang melebihi ekspetasi. Yang hebatnya dengan nama Asus, ketiga keinginan itu bisa dilebur jadi satu menjadi sebuah ponsel Asus Zenfone 2 Laser yang ukurannya hanya 5 inchi yang sebenarnya adalah ukuran maksimal untuk tangan orang Indonesia untuk nyaman di genggaman. Koneksi 4G yang di atas ekpetasi, kamera dengan nilai plus, serta harga yang terjangkau dikomposisikan jadi bahan yang pas untuk konsumen di Indonesia karena harganya yang Rp2.099.000. Dalam ongkos segini, kita bisa dapat smartphone 4G android dengan ukuran 5" terbaik yang tentunya dari Asus.  Ukuran yang pas di tangan, harga yang nggak selangit, juga spesifikasi yang nggak cuma menang di kertas doang. Apa lagi nikmat dari Asus yang kamu ragukan?

Kadang, pengin nggak sih hidup sehat dan jauh-jauh dari segala penyakit? Apalagi kalau udah ngerasain yang namanya sakit yang agak parah. Pilek berkepanjangan, lemes seharian, panas tinggi lebih dari tiga hari. Rasanya sebuah momen sehat itu adalah momen yang bikin kangen. Kalau lagi sehat, nggak pernah namanya ingat-ingat sakit. Boro, pas lagi sehat mah semua juga bukan pantangan, iya nggak? Hal yang mendasar dalam hidup yang sehat sih ya apa yang kita jalani sehari-hari, yaitu pola hidup dan pola makan. Lupakan pola hidup dahulu, karena persoalannya bakal panjang. Saat ini mari kita bahas pola makan. Pola yang kadang nggak pernah kita peduli sama sekali. Yang penting kenyang, enak, dan hidup pun senang.

Sebagai perantau di Bandung, soal makanan saya pun kadang tidak peduli dengan makanan yang masuk ke mulut. Alih-alih ingin kenyang dan uang cukup hingga akhir bulan, makanan macam apapun di makan. Kadang menyesal sih, tiba-tiba bersin-bersin, lemes seharian nggak karuan. Untuk mencegah sembarang makanan masuk, saya ahirnya diberitahu kalau ada rumah makan yang berkonsep makanan sehat, tapi murah. Murah itu adalah baik, dan  lebih baik lagi kalau itupun sehat. Tempat itu berada di jalan padjajaran tidak jauh dari Istana Plaza di Bandung, Rumah Makan Kehidupan Tidak Pernah Berakhir.

Kehidupan? apa? Saya pun bingung. Rumah makan ini rasanya punya judul yang aneh. Tapi rasanya keanehan itu nggak cukup satu kali. Begitu masuk, saya di sapa dengan jejeran TV LCD yang memutarkan banyak jenis video. Mulai dari berbagai makanan,  dokter-dokter yang ngomong sehat-sehat. Siaran Tv asing, seperti bahasa mandarin yang nggak ngerti apa maksudnya, untungnya ada terjemahan. Kalau langsung masuk ke area makannya, ada banyak jejeran meja berwarna putih, bersih dan atapnya di tahan oleh bangunan seperti kita memasuki area pernikahan. Atap tenda. Di sudut, berbagai macam pilihan makanan disajikan dengan prasmanan. Banyak pilihan makanan yang… banyak sayuran! Rasanya bahagia melihat berbagai macam sayuran yang merupakan pilihan utama yang ditemukan selain di warteg. Di dinding, banyak pilihan makanan pelengkap, biasa sih macam soto, macam-macam nasi, banyak deh. Yang bikin terpana sih, sub judulnya (atau tagline?) dari makanan itu sendiri. Misalkan kwetiau, dibawahnya ditulis surgawi. Nasi sop bakso, ditambah sang sadar. Saya sempat memandang begitu lama menu-menu ini.

Untungnya, ada papan bertuliskan paket nasi plus 4 sayur hanya 8 ribu belum termasuk pajak. Mantap. Posisi sayur yang termasuk paket itu di jejeran bawah di Dalam kaca, kalau di atas, itu beda lagi arganya. Seketika itu juga saya begitu tenang karena makanan di sini tidak mahal. Air putihnya pun gratis, dan sepuasnya jika doyan air putih. Niat makan lebih irit pun bisa dilaksanakan.

Beda lagi jika kamu ingin menikmati keunikan yang hakiki. Bisa pesan sate yang dihargai 4 ribu rupiah per tusuk. Silahkan makan sate itu dan kamu tidak akan merasakan kejanggalan. Guess what? Karena sate itu bukan dari daging ayam maupun sapi, tapi terbuat dari jamur (Awalnya saya kira kedelai). Rasanya persis sate dengan daging asli karena menggunakan bumbu sate, berasa daging bakar yang harum, tap jika di kunyah terus menerus, dagingnya terasa lebih empuk dan menyebar di mulut. Enak? ENAK BANGET! Persis sate beneran, cuma lebih empuk. Kalau nggak dikasih tau kalau ini bukan daging sih, udah nyangka ini daging ayam, sih. Lauk dan sayurnya pun begitu terasa di lidah, walaupun saya bingung mengapa tdiak menggunakan bawang yang biasanya jadi bumbu dasar masakan di Indonesia.

Semua itu terjadi karena Kehidupan ini memang tempatnya makanan sehat. Dalam pernak-perniknya, tempat ini seringkali menggunakan berbagai papan dan poster bahwa kehidupan lebih baik dengan vegan atau vegetarian. Tanpa MSG, Tanpa bawang (eh serius? Bukannya bawang sehat?), Tanpa sapi, tanpa ayam, dan semuanya dicuci menggunakan air garam. Di dinding, kamu bakal sering melihat foto artis beserta artikel tentang keteguhannya sebagai vegetarian. Semacam informasi dengan sedikit persuasi.  

Rumah makan dengan nama lengkap Kehidupan Tidak Pernah Berakhir ini adalah rumah makan yang memberikan banyak pilihan untuk sehat. Tempat bagi orang yang ingin makan banyak sayuran, bumbu yang terjamin, serta nggak terlalu berat di ongkos karena ada menu paket. Bagi saya, makanan sehat dan banyak macamnya itu sungguh menarik. Nggak perlu pusing untuk memasak sendiri jika tidak sempat.  Bahkan, nggak serikit konsumen yang membawa kotak makan sendiri untuk di bawa pulang, juga ada bungkus kertas nasi yang memudahkan kamu untuk membawa makanan sehat ini kemanapun. Pengunjungnya pun bermacam-macam. Jika kamu datang di jam makan siang, kamu akan bertemnu berbagai macam orang, mulai dari karyawan sekitar daerah itu, bule tinggi yang kelihatan kelaparan. Semuanya suka makanan sehat, semuanya ingin menjalani hidup yang sehat. Terlepas kamu vegetarian atau bukan, makanan yang sehat itu bermacam-macam dan tentunya tetap enak dan tentunya nggak akan ada habisnya. Tentunya, ini bisa jadi salah satu tujuan kamu kalau mau kuliner sehat di Bandung.

Alamat: Jl. Pajajaran No. 63, Kel. Pasirkaliki, Kec. Cicendo, Jawa Barat

Telepon:(022) 4205445

Jam: 06.00–22.00

Butuh alamat lengkap dan navigasi google maps? klik di sini

Indonesian people can’t live without rice. Let’s face it. Sejauh apapun berusaha menghindari nasi yang bentuknya mungil dan bisa buat manusia kenyang kalau di makan dalam jumlah yang banyak itu selalu bisa menghipnotis orang indonesia. Nggak makan kalau nggak pakai nasi. Mau hidup ke belahan dunia manapun, orang indonesia pasti kangen nasi. Untungnya, nasi itu gampang banget diolah. Mulai dari nasi goreng, bacang, sampai nasi yang sudah jadi bubur pun enak di makan.

Kuliner yang serba nasi pun selalu ramai pengunjung karena nasi itu bisa dinikmati segala usia. Pas di kampung halaman enak makan nasi, pas merantau kuliah, Cuma bisa kenyang kalau makan nasi. Kalau nggak menikmati nasi beberapa hari, bisa kena diare (eh ini seriusan). Pas balik ke kota Serang minggu yang lalu, saya mengunjungi Ichiban Sushi yang kebetulan baru grand opening ni Mall of Serang. Sebelumnya, saya juga mampir ke Warunk Upnormal juga. Kebetulan yang namanya sushi kan semua orang tau itu basic nya nasi. So you can enjoy the rest of your life with nasi in your hand. Nasi is everything, let’s come to restaurant that sells nasi in the rest of your life..

Ichiban Sushi di Serang baru-baru ini grand opening dan pastinya, ada promo. Trik jitu untuk menikmati makanan dengan porsi lebih karena outlet ini baru buka. Padahal, ke Mall of Serang ini jarang banget rasanya sekarang, Cuma untuk belanja yang benar-benar mendesak. Dasar emangnya peka dan promo magnetism yang kuat, keberuntungan ini terjadi. Mulai masuk ke dalam mall udah ada karyawan Ichiban Sushi bagi-bagiin flyer yang isinya promo berupa beli ramen bonus sushi. Setelah baca promo itu, langsung menguatkan tekad untuk makan di sana.

Interior Ichiban Sushi ini serba kayu dan tone nya pun disamaratakan selayang pandang. Coklat muda yang menghangatkan. Bambu tua dan muda yang harmonis, dilengkapi dengan paparan lampu yang hangat pula. Dihias beberapa tampilan foto menu unggulan yang besar.  Jika kamu baru datang ke Ichiban Sushi, jangan kaget kalau kamu disambut pelayan yang berteriak kepada kawan-kawan sesama pelayan. Mereka mungkin menyiapkan meja mana yang kosong, atau sebagai ucapan selamat datang. Walaupun saya sebagai anak jejepangan yang doyan anime, tapi saya nggak pernah menangkap apa perkataan yang mereka sebutkan. Baik Ichiban sushi, maupun hoka hoka bento. Geez. Malah, kalau mau melantur, saya mendengar ucapan dengan, “Selamat siang mase” yang diucapkan secara cepat. (andaikan punya restoran, ucapan ini bakal saya gunakan, enak dan weird banget tapi lucuk)

Sushi Fish Roll

Rp. 27.000 (exclude tax)

Sebelum ramen disajikan, sushi ini cepat sekali datang.  Nggak pakai lama, jadi kalau yang memang sudah lapar bisa langsung di santap. Warna putih nasi yang diselimuti oleh mayonaise berwarna kuning bikin kesan lapar-lapar menggugah. Nyebelin emang kalau bikin laper begini, pengin cepat ngabisin. Padahal, pesanan utama saya sih ramen. Ketika makan pada gigitan pertama, momennya berasa berhenti. Dingin, lembut, tapi crunchy.  Nasi mungkin jadi penawar rasa lapar karena dingin, dan juga bikin kenyang. Tapi yang penting ini nasi, makanan wajib di Indonesia dan kalian pasti suka.  Lembut dan crunchy yang di susun oleh isian sushi nya ituloh.... Pelengkap hidup banget. Nano-nano. The moment you're biting it, you should  realize that  sushi can complete your life. Ada juga renyah-renyah kulit salmon, yang jika kamu kunyah terus-menerus, rasanya kayak hambar-hambar ikan asin. Bahkan, aftertaste nya itu, ikannya masih kerasa.

Spicy Ramen

Rp. 39.000 (exclude tax)

Tampilannya mirip sama yang di display. Berasa penuh dan berisi. Dengan memilih kuah soyu atau kecap asin, ramen yang pedas ini terasa pas di lidah saya. Tidak terlalu asin, cukup untuk menenangkan pikiran. Gelombang air yang mengalir di lidah dan terasa di indra pengecap tuh jadi hangat dan bikin kalem. Hangat karena pedas yang saya pesan hanya level 2, dan kalem karena kuahnya tidak berlebihan. Mengalir begitu saja tanpa beban di lidah. Enak!

Ichiban Sushi ini kayaknya outlet sushi yang udah lama ada di Indonesia, dan saya suka. Soalnya, selain sushi dan ramen yang rasanya well-cooked dan nggak terlalu lebay, banyak banget menu yang bisa dijelajah yang nggak cukup dua atau tiga kali mengunjungi tempat ini.  Cuma satu keluhan sih, kalau ada waiting list mohon disediakan tempat dan tidak membuat yang di dalam buru-buru pergi karena yang waiting list udah pengin duduk, soalnya lihat ada pelanggan yang kesal karena dia diburu-buru pas makan baru selesai. But overall, this place is good place when you need nasi  dan lagi jenuh saya menu yang gitu-gitu aja yang tentunya kamu suka ikan dan suka makanan berjenis mie.  

Oh ya,

Kalau kamu, suka makanan jepang kayak gini, nggak?

Lokasi:

Mall of Serang 

Jalan Raya Serang Timur

Butuh lokasi lebih detail?

klik di sini

Saya punya teman. Dia dari dulu nggak pernah peduli apa yang dia gunakan. Mau beli kaos, kemeja, celana, bahkan sepatu nggak bakal beli kalau nggak dibeliin orang tuanya. Mau lecek dan lusuh segimana juga, tetep enjoy. Sampai nggak kenal yang namanya celana jeans. Norak? kebangetan. Mau maen kemana aja, acara apapun, dia selalu pakai celana yang gombrang. Kemana-mana. Nggak peduli gaya apa yang dia pakai, yang penting berbusana dan nutup aurat. Sampai pada suatu saat, dia kenal celana jeans. Beli baju sendiri, dan selalu bingung mau pakai baju apa kalau ada acara.

Pada suatu titik, ia diberitahukan kalau baju yang dia gunakan nggak cocok sama temannya. Harusnya pakai kemeja ini lah, sepatu warna ini lah, itu lah. Terus, dia jadi nambah bingung harus ngapain. Pakai baju aja jadi nggak percaya diri, nge-down. Setelah apa yang ia alami selama ini, setelah proses menjadi seseorang yang dapat memilih dan akhirnya.. Ditelanjangi oleh opini orang lain yang memaksanya harus mengikuti keinginan orang lain.

Ngerasa keusik ketika apa yang kamu pakai itu dikomentarin terus-terusan sama orang? Kita pakai baju kaos warna cerah, dibilang kelihatan gendut. Pakai kemeja motif floral, dibilang norak. Buset dah, siapa yang pakai kemejanya, sih? 

Stop it, guys. You have to stop become God that someone must be following you.

Kalau saya jadi anda, saya nggak pernah komentar dengan apa yang orang lain pakai kecuali dia yang memintanya.

Saya sendiri suka menggunakan hal yang serba simpel. T-shirt yang biasa saya gunakan sehari-hari itu biasanya polos, tanpa motif. Kalau ada motif  atau gambar pun, pasti itu seminimalis mungkin. Juga dengan kemeja yang biasa digunakan di akhir pekan yang hanya dihiasi sedikit motif, kalau yang warna-warni pun digunakan adalah pemberian, digunakannya pun jarang-jarang.  Begitupun dengan sepatu, saya hanya membeli dan menggunakan sepatu yang seminimalis mungkin dari motif untuk sneakers dan semi pantopel (yes, pantopel, karena selera saya simpel dan.. sedikit dewasa). Sampai sepatu olahraga pun, saya memilih model yang simpel. Bahkan, untuk mencari sepatu olahraga pun, saya harus mencari beberapa hari di berbagai toko yang ada, offline maupun online, karena saya sedikit rewel dengan selera yang begini. Bukan karena ribet. Bukan. Tapi karena.. Simple is the new cool.

Wishlist item yang saya inginkan. Dari brand Aldo, karena model nya yang simpel.

Setiap manusia berbeda kan, ya? Saya suka simpel, belum tentu kamu suka. Bisa aja banyak yang suka berbagai ramai motif, corak warna, itu sah-sah aja. Kita harus menerima perbedaan. Hitam-putih, Simpel - ramai,  bahkan ada yang hybrid. Menggabungkan keduanya. Bagi saya, mau brand nya apapun, yang penting cocok dengan gaya simpel yang keren dan cocok untuk kebutuhan saya, nggak masalah. Nggak ada yang larang, selama itu nyaman dan kita nggak ngeganggu hidup orang lain, kan?

Nggak usah minder dengan apa yang kamu gunakan,
Nggak perlu, dan nggak harus dengerin orang lain.
Because.. what you wear is what you are, isn't it?

Kalau kamu, apa gaya yang kamu suka?

Kasih tau di kolom komentar, dong.

Kenapa manusia bisa punya tekad kuat untuk berjuang?

Mungkin karena momennya dekat sama valentine, bisa disimpulkan karena cinta. Tapi gimana rasanya kalau cinta itu tersandung kanker stadium akhir dan nggak ada obatnya?

Sedih?

Sedih lah. 

Latar itu pun yang membuat lahirnya Deadpool di film layar lebarnya. Wade Wilson (Ryan Reynolds) yang seorang mantan tentara khusus, menjalani hidupnya sebagai tentara bayaran. Di sela-sela hidupnya, dia lagi hangat-hangatnya jatuh cinta sama Vanessa (Morena Baccarin), yang harusnya mereka mesra-manja happy ending kayak film romantis kebanyakan, harus berubah alur cerita karena ini film aksi yang butuh asupan adrenalin. Kebahagiaan ditunda sampai situ. Wade kena kanker dan semua impian indah jadi buyar.

Film ini diawali dengan adegan slow motion. Scene yang seolah membeku karena CGI, memperlihatkan sebuah adegan yang brutal. Semua porak poranda. Se brutal  yang bakal kalian tonton dari awal sampai akhir baik dari segi gambar dan obrolan. Kita disuguhin sama adegan yang anjir-edan-sadis yang diselingin dengan omongan yang nggak ada habisnya, tentunya dari mulut Wade Wilson yang tajamnya udah kayak pedang.  Intinya, dia Kena penyakit kankernya tersebut, Wade harus minta bantuan sama orang-orang yang nggak dikenal.

Deadpool seorang superhero? Bukan! Dia memang melawan orang yang jahat, tapi mungkin kamu salah sangka kalau dia adalah superhero yang kamu butuhkan ketika ada penjahat. Dia pakai kostum untuk menyelesaikan misi balas dendamnya pada "mereka" yang ngebuatnya jadi punya kemampuan super (For your information, “mereka” ini orang satu atap yang ngebentuk Wolverine dari X-men jadi superior), tapi orang yang di sorot adalah Ajax (Francine, Ed Skrein), dan juga nambah kesal karena ceweknya Wade diculik. Sebel nggak sih? Kita yang punya masalah tapi orang lain yang diembat. Tipikal diserang terus mau balas dendam, tapi nggak tau siapa yang harus di lawan, jadi culik aja orang yang dia sayang. Klasik ya? Nggak, Francine banci! #lah #malahemosi

Ketika nonton, Saya kebanyakan mangap-mangap nahan nafas. Abis gitu di serang tawa, karena joke yang banyak, walaupun kadang nggak ngerti, tapi ada aja bagian yang bikin ketawa. Joke nya bahkan nggak cuma bahas orang lain. Celetukan yang meledek studionya sendiri yang kurang modal, membahas karakter lain dan seakan dia selalu sadar akan kehadiran kamera yang ada di dekatnya.   

Suka? Suka banget. Ketika kamu sudah sering nonton film superhero yang keren, gagah, serius, nonton ini bakal kerasa terhibur. Joke sampah yang bayangin aja kalau kamu ketemu orang yang ngomongnya kayak sirine polisi yang nggak bakal berhenti kalau mereka nggak ngejauh sampai kamu pengin nonjok. Sampai aksi tembak dan sayatan pedang yang kadang di sensor (yes, ada adegan yang disensor yang bakal kamu sadari ketika banyak noise di film itu, tentunya, kalau nonton Deadpool di bioskop Indonesia) soalnya beneran sadis.

Sebagai penikmat film yang pemula, saya bisa nikmatin joke nya. kadang bahas karakter maupun filmnya marvel, atau nggak ada hubungannya sama sekali. Bahas apa aja, mulutnya bocor. Kayak sepiring mercon yang meledak nggak karuan. Yang bukan fans Deadpool pun bakal mengerti, karena motif perjuangan karena cinta sangat kental di sini (lah) Tapi serius, film ini bisa kamu nikmatin kalau memang kamu pun nggak kenal Deadpool. But.. This is a (not) kind of love story dan breathtaking joke yang parah. 

Kalau kamu, gimana tanggapan kamu dengan film ini?

Istirahat sejenak dari hiruk pikuk perkotaan. Enaknya balik ke kampung halaman. Say hello sama udara hangat di dataran rendah. Kalau Bandung punya udara sejuk-sejuk dingin. Serang punya rasa hangat yang mendalam. Bukan karena romantis, tapi karena beginilah adanya. Romantis itu identic dengan malam. Tapi sayangnya, kalau malam itu suka bikin lapar. Jadinya yang keinget pasti makanan.

Kalau lagi kumat, ngidam makanan yang ada di Bandung. Tapi ini lagi di Serang.
Gimana dong?

Enaknya, makanan dari Bandung itu mudah tersebar ke daerah lain. Seblak, lumpia basah, masih banyak lagi bisa berkembang biak dengan cepat di kota lain, termasuk kota Serang. Mereka udah buka cabang di Serang, ihiy. Kalau Warunk Upnormal di Bandung udah dibahas oleh Safira. Kayak virus, menyebar sampe ke ujung-ujung. Selain makanan khasnya, ada juga warung makan yang ikut tersebar ke Serang. Warung Upnormal. Lebih tepatnya, Warunk Upnormal. Warung ini menyediakan mie, roti, susu, dan roti sebagai andalannya. 

Karena nggak sabar untuk makan di sana, jam makan siang pun diembat untuk ke lokasi. Nggak sulit, tinggal ke alun-alun dan ada di jalan besar. Karena udah laper pake banget dan takut berubah jadi zombie, langsung aja pesan makanan. Eits, pas dateng udah dicegat mbak pelayan dan di tawarin ruangan ber-AC. Kayak dapat vaksin sementara dan virus zombie bisa membeku sedikit karena kena AC. Tau aja Serang itu panas.

Sosisnya nggak main-main. dimasak dengan sedikit terpanggang karena ditambahin bumbu blackpepper. Empuk-empuk enyoy, terus ditusuk-tusuk rasa manis. Kayak habis terbakar asmara, terus dapat momen-momen indahnya. Bahagia banget. Apalagi tambah kikil pedas yang emang favorit saya di Upnormal. This menu is reccomended for your tummy. Mengenyangkan dan segar kalau ditambah kikil pedas.

Ini nasi goreng mafia, kan? kan? kaaaan?

Soalnya diliat dari menu nya juga ada gangster, triad, dan gitu lah mirip di mafia. Kayaknya sih pada kerja sama invasi kota Serang, hayo ngaku! Bumbu rempahnya itu loh, mengaung-ngaung di mulut. Tapi kalau mau enak rempahnya, harus di kunyah lama-lama. Kayak panjangnya choki-choki, kalau mau enak harus dikenyot dan di emut sampe manyun-manyun. Sayangnya sih aungan rempah bisa dikalahin sama rasa pedas yang muncul di ujung. Pedas gila. 

Menu yang dipesan serba nasi karena pada kelaparan. Kebetulan bareng adik yang emang doyan makan. Jadi nambah dessert deh.

Green Tea Lover Rp. 24.500 (exclude tax)

Suka makanan manis? nggak boleh lupa pesan dessert ini. Lembutnya mirip pipi bayi yang nggak tega kamu kunyah karena dia masih sama sama hidup. Untungnya dessert ini dingin, jadi mau di apa-apain juga kamu nggak bakal di waro.

Udah kenyang sama makanan, enaknya nongkrong di warunk upnormal ini bisa internetan ngebut. Kayak kebiasaan saya yang biasa nongkrong di Warunk Upnormal Cimindi cuma buat ngerjain tugas seharian. Di sini juga nggak kalah cepat. Internet di tempat ini mencapai 17 Mbps. Mau nugas sambil makan, sambil ngerumpi, bisa banget. Kalau pengin mempererat jaringan offline, banyak game yang udah disediakan sama Warunk Upnormal. Ada Uno Stacko, Soccer Table, dan masih banyak lagi.   

Sudah lapar karena baca post ini? muahahaha

biarkan, ini amal.

Selamat makan dan jangan lupa ajak saya makan, ya!

#lah #gituamatlonya

Alamat : Jl. Veteran No.12 Serang
Telepon : (0254) 8487599
Jam : 11.00-00.00