What You Wear Is What You Are

  • Kamis, Februari 18, 2016
  • By Reza Kurniawan
  • 18 Comments



Saya punya teman. Dia dari dulu nggak pernah peduli apa yang dia gunakan. Mau beli kaos, kemeja, celana, bahkan sepatu nggak bakal beli kalau nggak dibeliin orang tuanya. Mau lecek dan lusuh segimana juga, tetep enjoy. Sampai nggak kenal yang namanya celana jeans. Norak? kebangetan. Mau maen kemana aja, acara apapun, dia selalu pakai celana yang gombrang. Kemana-mana. Nggak peduli gaya apa yang dia pakai, yang penting berbusana dan nutup aurat. Sampai pada suatu saat, dia kenal celana jeans. Beli baju sendiri, dan selalu bingung mau pakai baju apa kalau ada acara.

Pada suatu titik, ia diberitahukan kalau baju yang dia gunakan nggak cocok sama temannya. Harusnya pakai kemeja ini lah, sepatu warna ini lah, itu lah. Terus, dia jadi nambah bingung harus ngapain. Pakai baju aja jadi nggak percaya diri, nge-down. Setelah apa yang ia alami selama ini, setelah proses menjadi seseorang yang dapat memilih dan akhirnya.. Ditelanjangi oleh opini orang lain yang memaksanya harus mengikuti keinginan orang lain.

Ngerasa keusik ketika apa yang kamu pakai itu dikomentarin terus-terusan sama orang? Kita pakai baju kaos warna cerah, dibilang kelihatan gendut. Pakai kemeja motif floral, dibilang norak. Buset dah, siapa yang pakai kemejanya, sih? 

Stop it, guys. You have to stop become God that someone must be following you.

Kalau saya jadi anda, saya nggak pernah komentar dengan apa yang orang lain pakai kecuali dia yang memintanya.



Saya sendiri suka menggunakan hal yang serba simpel. T-shirt yang biasa saya gunakan sehari-hari itu biasanya polos, tanpa motif. Kalau ada motif  atau gambar pun, pasti itu seminimalis mungkin. Juga dengan kemeja yang biasa digunakan di akhir pekan yang hanya dihiasi sedikit motif, kalau yang warna-warni pun digunakan adalah pemberian, digunakannya pun jarang-jarang.  Begitupun dengan sepatu, saya hanya membeli dan menggunakan sepatu yang seminimalis mungkin dari motif untuk sneakers dan semi pantopel (yes, pantopel, karena selera saya simpel dan.. sedikit dewasa). Sampai sepatu olahraga pun, saya memilih model yang simpel. Bahkan, untuk mencari sepatu olahraga pun, saya harus mencari beberapa hari di berbagai toko yang ada, offline maupun online, karena saya sedikit rewel dengan selera yang begini. Bukan karena ribet. Bukan. Tapi karena.. Simple is the new cool.
Wishlist item yang saya inginkan. Dari brand Aldo, karena model nya yang simpel.

Setiap manusia berbeda kan, ya? Saya suka simpel, belum tentu kamu suka. Bisa aja banyak yang suka berbagai ramai motif, corak warna, itu sah-sah aja. Kita harus menerima perbedaan. Hitam-putih, Simpel - ramai,  bahkan ada yang hybrid. Menggabungkan keduanya. Bagi saya, mau brand nya apapun, yang penting cocok dengan gaya simpel yang keren dan cocok untuk kebutuhan saya, nggak masalah. Nggak ada yang larang, selama itu nyaman dan kita nggak ngeganggu hidup orang lain, kan?

Nggak usah minder dengan apa yang kamu gunakan,
Nggak perlu, dan nggak harus dengerin orang lain.
Because.. what you wear is what you are, isn't it?
Kalau kamu, apa gaya yang kamu suka?
Kasih tau di kolom komentar, dong.



You Might Also Like

18 komentar

  1. yang penting simpel dan tetap enak dilihat kalo aku haha .

    BalasHapus
  2. Hidup simple! Hidup!!!

    Semua yg simple itu keren, indah, menawan, emejing, fantastik, bombastik! Walaupun gue cewek, jujur kalau berpenampilan dan apapun itu enakan yg simple aja, g kebayang kalau tiap hari gue dandan hembring kayak syahrwinwi, remfong bingits

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bombastik lah X)
      kalau tiap hari dandan semriwing entar rejekinya keburu dipatok bedak tabur ye pitttt

      Hapus
  3. saya sering pake t-shirt terus luarannya kemeja (punya banyak karena emang rata2 kalo beli baju ya pasti dua itu), eh temen-temen pada komen, gaya saya gitugitu mulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama, wan. Tapi yaudahlah biarin aja, kita mah asik-asik aja, ye gak?

      Hapus
  4. Aku suka pakaian yang simple dan elegan dengan warna yang soft. Ya begitulah, aku memakai pakaian apa yang aku nyaman ya aku pakai bukan kata orang pantas atau tidaknya aku pakai. Mendengarkan kementar orang lain boleh juga sih buat pelajaran kitanya nanti hehe

    Karena apa yang kita pakai mencerminkan diri kita, bener kan? bener ga sih? :D

    BalasHapus
  5. Gaya batu.. kalo berenang karena ku gabisa berenang.
    *lah*
    *OOT*

    BalasHapus
  6. gue seumur umur belum pernah pake celana jeans, bhahahak.... kalau kemana pake celana bahan, udah kayak orang mau lamaran kerja aje ._.
    percaya atau tidak, gue ngampus juga masih sering pake celana osis. Bhahahak...

    greget banget gue :v

    jaket, biasanya hoodie MU kalau nggak hitam polosan,
    kemeja kalau lagi kuliah doang, itupun biasanya yang batik hehehe...
    kalau dirumah, kaos oblong juga ayok dah :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hyu, serius nggak pake celana jins? greget banget!
      gue kalo kuliah pake jaket item terus biasanya cepet luntur warnanya, jadi suka ganti-ganti :(
      di rumah pake kaos dalem juga hayok-hayok aja, abis panas hahaha

      Hapus
  7. hmm menurut gue sih maksud orang itu sebenarnya baik dengan memberi feedback supaya si orang tsb bisa tampil jadi lebih baik lagi, tapi kadang emg ada aja sih beberapa orang yang ngasih taunya dengan cara yang nggak bener. gue pribadi sih selalu menerima kritikan teman teman gue secara lapang dada, karena gue emang butuh penilaian mereka terhadap diri gue. apalagi masalah fashion yah, cewek tuh sensitif banget hohooho

    BalasHapus
  8. Ke mana-mana saya selalu pake baju kaos hitam atau putih yang polos. Benar-benar polos. Celananya kalau bukan jeans hitam, ya biru. Selalu sama sepanjang minggu dan kemarin, tau-tau ada aja yang bilang: gaya lo keren, gue suka! HAHAHA. :D

    BalasHapus

Berikan komentarmu dan kita bisa berdiskusi di sini!