Deadpool: (Not) Kind of Breathtaking Love Story (Review)

  • Kamis, Februari 11, 2016
  • By Reza Kurniawan
  • 16 Comments




Kenapa manusia bisa punya tekad kuat untuk berjuang?
Mungkin karena momennya dekat sama valentine, bisa disimpulkan karena cinta. Tapi gimana rasanya kalau cinta itu tersandung kanker stadium akhir dan nggak ada obatnya?

Sedih?

Sedih lah. 
Latar itu pun yang membuat lahirnya Deadpool di film layar lebarnya. Wade Wilson (Ryan Reynolds) yang seorang mantan tentara khusus, menjalani hidupnya sebagai tentara bayaran. Di sela-sela hidupnya, dia lagi hangat-hangatnya jatuh cinta sama Vanessa (Morena Baccarin), yang harusnya mereka mesra-manja happy ending kayak film romantis kebanyakan, harus berubah alur cerita karena ini film aksi yang butuh asupan adrenalin. Kebahagiaan ditunda sampai situ. Wade kena kanker dan semua impian indah jadi buyar.

Film ini diawali dengan adegan slow motion. Scene yang seolah membeku karena CGI, memperlihatkan sebuah adegan yang brutal. Semua porak poranda. Se brutal  yang bakal kalian tonton dari awal sampai akhir baik dari segi gambar dan obrolan. Kita disuguhin sama adegan yang anjir-edan-sadis yang diselingin dengan omongan yang nggak ada habisnya, tentunya dari mulut Wade Wilson yang tajamnya udah kayak pedang.  Intinya, dia Kena penyakit kankernya tersebut, Wade harus minta bantuan sama orang-orang yang nggak dikenal.

Deadpool seorang superhero? Bukan! Dia memang melawan orang yang jahat, tapi mungkin kamu salah sangka kalau dia adalah superhero yang kamu butuhkan ketika ada penjahat. Dia pakai kostum untuk menyelesaikan misi balas dendamnya pada "mereka" yang ngebuatnya jadi punya kemampuan super (For your information, “mereka” ini orang satu atap yang ngebentuk Wolverine dari X-men jadi superior), tapi orang yang di sorot adalah Ajax (Francine, Ed Skrein), dan juga nambah kesal karena ceweknya Wade diculik. Sebel nggak sih? Kita yang punya masalah tapi orang lain yang diembat. Tipikal diserang terus mau balas dendam, tapi nggak tau siapa yang harus di lawan, jadi culik aja orang yang dia sayang. Klasik ya? Nggak, Francine banci! #lah #malahemosi

source: Forbes.com


Ketika nonton, Saya kebanyakan mangap-mangap nahan nafas. Abis gitu di serang tawa, karena joke yang banyak, walaupun kadang nggak ngerti, tapi ada aja bagian yang bikin ketawa. Joke nya bahkan nggak cuma bahas orang lain. Celetukan yang meledek studionya sendiri yang kurang modal, membahas karakter lain dan seakan dia selalu sadar akan kehadiran kamera yang ada di dekatnya.   

Suka? Suka banget. Ketika kamu sudah sering nonton film superhero yang keren, gagah, serius, nonton ini bakal kerasa terhibur. Joke sampah yang bayangin aja kalau kamu ketemu orang yang ngomongnya kayak sirine polisi yang nggak bakal berhenti kalau mereka nggak ngejauh sampai kamu pengin nonjok. Sampai aksi tembak dan sayatan pedang yang kadang di sensor (yes, ada adegan yang disensor yang bakal kamu sadari ketika banyak noise di film itu, tentunya, kalau nonton Deadpool di bioskop Indonesia) soalnya beneran sadis.
 "A (Not) Kind of Love Story and Breathtaking Joke"

Sebagai penikmat film yang pemula, saya bisa nikmatin joke nya. kadang bahas karakter maupun filmnya marvel, atau nggak ada hubungannya sama sekali. Bahas apa aja, mulutnya bocor. Kayak sepiring mercon yang meledak nggak karuan. Yang bukan fans Deadpool pun bakal mengerti, karena motif perjuangan karena cinta sangat kental di sini (lah) Tapi serius, film ini bisa kamu nikmatin kalau memang kamu pun nggak kenal Deadpool. But.. This is a (not) kind of love story dan breathtaking joke yang parah. 

Kalau kamu, gimana tanggapan kamu dengan film ini?

You Might Also Like

16 komentar

  1. Tanggapanku? Ceritain yg lengkap dong kur sampai bagian endingnya. Maklum rumah jauh sama bioskop, maapin daku nunggu link download BRnya keluar

    BalasHapus
  2. Belum nonton sih, jadi nggak tahu sepenuhnya cerita di film tersebut. Penasaran juga sih hehe

    BalasHapus
  3. Ini rame nih. lagi rame di omongin oleh netizen seluruh penjuru social media. belom nonton, tapi mau nonton.

    nb: kalo ada yang ngajak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho oh. Tapi kalo nggak ada yang ngajak gimana? nanti... ketinggalan tren netizen masa kini. :[

      Hapus
  4. malah baru tau soal pilem ini dri postingan bang jakur.

    BalasHapus
  5. emang lagi rame banget yak ini film. promosinya juga gencar di socmed, terakhir kerja sama man united di fb. jadi salah satu film yang harus ditonton sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh sama MU? gue malah baru tau lah kalo yang kerja sama kayak gini. Cuma liat iklan2 nya di yutub iklannya bahas valentine, sama yang lagi tren2 gitu aja.

      Hapus
  6. Hmmmm, lagi rame di jogja nih. temen-temen di kampus pada ngajakin buat nonton bareng. Huft, nggak bias ikut akibat masih di kampung halaman yang nggak ada bioskopnya juga :((

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buset daaaah. Lagi liburan ternyata. nonton nya nanti dong pas balik ke kampus, sama gebetan, yu. X)

      Hapus
  7. ini film kampreeeet beneeeerrrr. gue suka scene-nya yang maju mundur. ah smuanya pecaaaaah pokoknya hahahaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan maju mundur syahrini tapi yaaaaa
      film ini sih nggak akan terlupakan gokilnya hahaha

      Hapus
  8. belum nonton, ja. anjir bulan ini banyak film bagus tapi buget tipis.
    banyak yang ngomongin ini jadi penasaran gue kaya arwah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Arwah penasaran? arwahna? ikan arwahna?
      ngepet dulu ya tom, gue doain aja.

      Hapus

Berikan komentarmu dan kita bisa berdiskusi di sini!