Gadget kamu apa? Bisa apa aja? Layarnya segede apa? Udah
bisa selfie sampe bisa lihat pori-pori di wajah, belum? bisa update sosmed sambil vidio call bareng keluarga besar, nggak? Kalau belum update, nanti
kamu dikata-katain gaptek. Jangan harap kamu bsia bertahan di kehidupan serba
digital ini tanpa itu semua, kata orang-orang ngehek digital.
Semangat, pede, dan punya energi yang banyak. Contoh pribadi yang keren pada zamannya. Semua tugas dan kerjaan dilibas. ngerjain bisa sampe delapan jam nonstop di meja. Kemudian laptop hang.
Kerjaan yang susah payah disusun, dirangkai satu-persatu hilang, menguap bersama pembakaran processor.
Jalan-jalan. Hal indah yang gampaaang banget diucap setiap
manusia. Tapi, pada kenyataannya nggak selalu ada momen yang pas buat
jalan-jalan. Lihat sekitar kamu deh, nggak sedikit orang yang emosinya gampang
panas, disulut dikir bibirnya merah, urat-uratnya keluar. Kalau itu terjadi
dengan sekitar kamu, bahkan kamu, usahain untuk tandain kalender untuk ambil
liburan. Jalan-jalan, ke mana aja. Mau ke kota sebelah, mau keliling mall,
santai-santai di taman kota. Terserah.
Sebagai contoh, gue punya temen. dia orangnya pinter, pinteeer banget untuk urusan akademik. tapi pas lihat sosial media yang dia pake, isinya keluhan semua. Keluhan sama kehidupan dia, kuliahnya, pemerintahnya (dan tetek bengek apapun di dalemnya). Semua keluhan itu tertuang di sosial media. Kadang, ada aja berita yang nggak jelas sumber nya di bagi-bagi ke seluruh timeline-nya. Kebencian yang di sebar. Padahal beritanya belum tentu benar. Sebel nggak, sih? udah sekolah tinggi-tinggi tapi ilmu analisisnya nggak di pake, ya minimal kepo gitu cari tahu apa yang terjaid sebenarnya. Terus sekolah buat apa? :(
Kan Kezel.
Sama kayak tingkat stress gue yang udah pada puncaknya, gue juga berusaha
meluangkan waktu untuk jalan-jalan. Cari udara segar. Ke mana? Singapura, dong. Untungnya diajakin,
dan nggak perlu repot-repot nulis daftar kunjungan ke mana aja, karena udah ada
rombongannya. Di sana bisa jalan-jalan tanpa repot pikirin tujuan, karena baru
kali ini ke sana. Masih buta tentang Singapura. Jalan-jalan pake guide, nggak
usah repot. Nggak sesuai keinginan? Nggak asik karena diatur orang lain?
Biarin. Wek. Lagi nggak mau repot, udah
repot sama tugas-tugas di kampus.
Bisa jalan kaki sepuasnya sampe gempor. Karena baru kali ini
bisa liat trotoar yang lebar-lebar dan enak dipandang mata. Sebelumnya emang
nggak pernah keluar negeri juga, maen di kandang aja, gitu. Terus, ke mana-mana
jalan kaki, atau naik bus dan MRT. Rasanya
seneng banget, bisa ngerasain angkutan umum yang layak dan bikin betah
lama-lama. Tapi nggak bisa lama juga, sih, nggak ada macet nya. Sebel.
Lah, nggak macet malah ngeluh.
Negara kecil yang elo-elo bisa kelilingin dalam sehari,
suasananya nyaman dan meskipun nggak ada adem-ademnya, tapi elo bisa ambil
nafas dengan tenang. Kecuali kalo pada doyan belanja, dompet bisa megap-megap menguap nggak karuan karena banyak yang bisa dibelanjain.
Belanja? Belanja yang gini aja, ya :))
Kalo udah capek keliling kota, bisa mampir ke uncle ice cream. Es yang punya berbagai macam rasa diselimutin dengan roti tawar. Pernah keringetan terus nggak sengaja ngebanjur air ke muka terus di usap dengan handuk? iya, rasa uncle ice cream ini segernya begitu. Sejuk di awal, dilanjutin sama lembut. Mirip-mirip sama es doger gitu, lah ya. Bedanya es krim ini lebih mild aja.
Kota yang benar-benar dipercantik dengan baik. Sepanjang mata memandang nggak bisa bosen, Walaupun isinya tembok beton tembok baja, tapi nggak mengurangi rasa kagum sedikitpun. Setiap kali melangkah, kepala sibuk gerak kemana-mana kayak joystik. Kiri kanan atas bawah, sampe lemak di leher bisa sampe pada luntur semua.
Kalau jalan jalan di Singapura itu nggak cukup siang hari aja. Tapi kamu semua harus nyobain jalan-jalan sampe malam. Karena sumber kemegahan kota dengan tembok dan baja adalah cahaya kotanya!
Bikin segar, kan?
Banyak bangunan ikonik yang nggak bisa dilihat di tempat lain. Nggak cuma gedung tinggi yang menusuk-nusuk langit yang tingginya sampe menyindir hidung kamu, tapi di gang-gang sempit juga kadang ada aja yang seru untuk di lihat. Mulai dari mural, sampe toko-toko yang lucu buat dipake foto-foto aja (iya, nggak modal).
Di Singapura selama 3 hari benar-benar menyimpan rasa. Kagum akan desain visual yang tersampaikan penuh kepada khalayaknya, masyarakatnya, turis asingnya. Karena sebenarnya nggak ada persiapan yang matang dan ada musibah keluarga juga, nggak bawa kamera dan... dikit deh foto-foto nya. Lihat kan foto-foto diatas yang nggak karuan banyak bintik-bintik noise yang nyebelin itu?
Jadi, lain kali mau ke Singapura lagi. Itu harus. Kudu, Pasti!
Karena mau gantiin foto-foto yang berbintik itu, Mau jajan makanan lebih banyak, Mau keliling kota lebih jauh.
Jadi, siapa yang mau bareng ke Singapura lagi, yuk?
(nggak ada yang mau bareng? yowis aku sendiri sajah, nggak bakal nyasar jalan-jalan sendirian di Singapura, mah) #apeu #sombong