Yang bilang suka sama macet pasti nggak pernah ngerasain penderitaan
nyetir di tengah kemacetan panjangnya bukan kepalang. Pernah deh, dengerin anak kecil bau cikur seenak
jidat ngomong, “Da aku mah suka macet, aku kalo jalan-jalan doanya macet aja
biar lama di jalan”. Sini aa jejelin lapisan aspal dari ribuan mobil yang
melewati macet sepanjang tahun 2015.
Akhir tahun 2015, tepatnya di akhir Desember yang bertepatan
libur karena adanya peringatan Maulid Nabi dan Natal 2015 yang ada di tengah
minggu, bersambung ke akhir minggu, akhirnya membuat saya gerah untuk
menuliskan post ini. Perjalanan dari kota Serang hingga Bandung yang berdurasi
kurang lebih 16 jam, yang biasanya ditempuh 4-5 jam saja. Mati kutu. Perjalanan
ke korea utara juga lebih deket, men.
Dalam beberapa tahun ini, kemacetan memang semakin sulit
terhindarkan. Saya tinggal di 2 kota. Serang dan Bandung. Serang sebagai
kampung halaman yang saya jadikan tempat pulang, rumah orang tua, dan tempat
beristirahat untuk mencari ketenangan. Bandung, tempat mencari ilmu dan juga
tempat mencari apapun yang saya butuhkan dengan mudah, tentunya jajan-jalan
melulu. Jarak Antara Serang-Bandung yang melewati banyak kota seperti Tangerang,
Jakarta, Bekasi, Karawang, membuat saya mengalami banyak peristiwa kemacetan
yang… tidak sedikit. Walaupun tidak banyak sekali, setidaknya ada 20 tahunan
pengalaman hidup yang saya alami.