Sekeloalapse

  • Selasa, April 28, 2015
  • By Reza Kurniawan
  • 6 Comments








Vidio diatas adalah hasil UTS Audio Visual

Kalau mau kuliah di Unikom, Unpad, atau ITHB pasti tau tempat kost yang pas dan jaraknya nggak terlalu jauh dengan kampus. Sekeloa. Tempat ini padat banget mirip Rio De Janiero.

Dueeeeeng

Kenapa demikian? Bayangin aja, pemukiman padat dari bawah sampai atas nggak beraturan, jalanan gang yang sempit. Banyak jemuran, kabel-kabel bertebaran nggak karuan. Artistik banget. Kalau mau bikin film action lari-lari sambil parkour kayaknya asik. Mulai dari Fast and The Furious sampai film animasi Rio Menggunakan setting beginian Rio De Janiero yang padat.

Dari potensi yang tersembunyi tersebut, Saya bersama Lukas, Daud, dan Yopi memberanikan diri untuk mengambil setting Sekeloa untuk mengerjakan salah satu tugas mata kuliah Audio Visual. Bisa dibilang lokasinya nggak sulit, karena kost Lukas dan Daud pun ada di Sekeloa. Bisa dibilang juga nggak terlalu modal, karena memanfaatkan wilayah sekitar kost doang. Ya, bisa dibilang gitu.

Ide ini dicetuskan oleh Lukas. kebiasaannya Lukas yang suka jeprat-jepret diatas atap kost-an setiap pagi, mungkin membangkitkan jiwa nya untuk mendokumentasikan daerah Sekeloa yang di dalam arsip laptopnya banyak tersimpan. Mungkin juga dia ingin mengingat kenangan manis dari lokasi Ia pernah meraih asmara.

Ceile.

Selama dua minggu kami berburu spot-spot yang kira-kira bagus untuk masuk video timelapse.  Sesekali, Lukas dan Daud berburu spot yang bagus di pagi hari. Kalau Saya dan Yopi bagian Sore hingga malam. Ternyata banyak spot yang bagus di Sekeloa, Tadinya saya usul untuk memberi judul video yang sudah jadi dengan nama “Unbelieveable Sekeloa”, tapi ditepis gitu aja. T_T
Banyak spot indah, wilayah padat penduduk yang nggak bisa dipercaya kalau di lihat mata biasa. Ternyata di dalam tangkapan kamera bisa menjadi luar biasa. keren. Sayangnya, Spot indah-indah lainnya tidak bisa diperlihatkan karena keterbatasan waktu deadline tugas yang terbatas dan perizinan yang sulit. Sayang banget, padahal di hardisk Lukas banyak stok foto yang bagus tentang Sekeloa. Tapi bukan bahan untuk Vidio Timelapse, hanya 1 sampai 2 foto saja. Untuk perizinan, Kesalahan Kami pula yang membuat tidak bisa terlaksana. Kami tidak mempersiapkan jauh-jauh hari soal surat rekomendasi kampus untuk meminjam gedung untuk membantu merekam.
Mungkin karena satu dan dua hal tersebut, Unbelieveable Sekeloa ditolak.
Namun bukan berarti Sekeloalapse tidak baik, Karena nama tersebut singkat, padat, jelas, dan ramai. Mirip dengan Sekeloa.

Lanjut ceritanya, ending nih.
Perburuan penuh jerih payah dari pagi sebelum ayam berkokok dan pak satpam mandi hingga tengah malam itu selesai. Selanjutnya proses editing dan finishing.
Disitu pula harap-harap cemas. Nggak beda jauh ketika nyari spot yang bagus untuk urusan degdegan. Semua itu dibayar dengan hasil yang menggembirakan.
Walaupun demikian, dari hasil yang ada tersebut, Sekeloa bisa jadi yang lebih baik dari yang didokumentasikan. Banyak hal yang indah di Sekeloa. Pemukiman padat penduduk itu bisa dilihat dari perspektif manapun. Indah, Kumuh, Padat, Luas, Sunyi, Ramai. Itu tergantung pribadi yang ada di dalamnya. Pribadi seperti apa yang merawat tempatnya, sendiri.




You Might Also Like

6 komentar

Berikan komentarmu dan kita bisa berdiskusi di sini!