Yudisium

  • Rabu, September 14, 2016
  • By Reza Kurniawan
  • 6 Comments


Bagi kalian yang menikmati jenjang perkuliahan, mungkin nama yudisium itu nggak akan asing. Acara ini lumayan penting juga karena.. nilai sidang akhir diumumkan, di dengarkan satu angkatan, dapat sensasi deg-degannya dan malu saling berdempet dan sehati. Kata emak, zaman dia kuliah dulu, yudisium itu diadakan pas penghujung hari ketika sidang akhir dilaksanakan. Nah, sekarang udah jadi acara seremonial yang bisa jadi sensasional.

Jauh hari sebelum acara ini berlangsung, muncul pengumuman kalau dress code nya itu jas mix adat sunda. Buset. Ini acara formal, dan yudisium Unikom yang wilayahnya ada di Jawa Barat itu mayoritasnya suku Sunda, jadi dress code yang digunakan itu pakaian semi formal, atau baju adat sunda yang disebut pangsi. Sebagai Sunda yang besar di Banten, ya saya beli kain batik motif baduy aja lah ya mumpung ada toko souvenir di dekat rumah. Padahal, nggak tahu lagi mau pakai baju apaan. embuh.

Karena bagi cowo yang sehari-hari pakai baju kaos favorit dari indomaret atau grosiran warna polos, baju formal itu petaka tilubelas. Apalagi campur adat Sunda. Syudahlah ini mah problema tiada tara anak kekinian yang males ribet kalau kemana-mana. Tapi ya mau gimana lagi, sebagai manusia post modern yang kekinian, harus bisa menyesuaikan kondisi tata ruang sekitar. Mau nyantai, pake kaos. Mau formal, pake jas. Ya padahal pengennya mah celanas jins kaos adem aja. :(

Jadi ya gitu, jas sama batik di blender.



Berasa chaos nggak sih nungguin 1 buah angka doang? Ya sampulnya aja yang kelihatan hepi-hepi sambil ngobrol ngalor ngidul sama teman-teman, dan dininabobokan oleh hiburan, tapi... Kebayang nggak misalnya kamu lagi nonton ajang pencarian bakat yang ngasih pengumuman kamu lolos atau engga untuk maju ke grand final terus ditunda sama iklan? Sebel kan? Sebel banget kaaan? Ini ada jeda beberapa minggu selepas sidang akhir dan dibuat acara sendiri. Jeda. Di ladenin tanpa ada kepastian nilai apa yang bakal keluar. Sebagai anak gemini yang lagi tenang aja bisa dibanting jadi khawatir nggak karuan, membayangkan nilai yang akan keluarnya masih lama itu.... kejam.  Ya bisa sih sebenarnya memanfaatkan distraksi dari jajanan atau ngerakit gunpla.

“ZA, ELO MASUK NOMINASI!”

Siapa yang nggak kaget coba baru aja istirahat buat solat terus masuk pintu aula acara sambil menyeruput teh kotak terus ada temen yang teriak begitu? Karena orangnya panikan, saya kira bakalan disuruh berdiri depan papan tulis atau disuruh push up karena kabur dari aula tanpa sepengetahuan panitia. Tapi untungnya kabar baik. kali ini ada yang dengan khilafnya masukin saya dalam nominasi tugas akhir kategori informasi media cetak. Masuk nominasi juga udah hore! (anaknya cepet puas, masuk nominasi aja bahagia).

Nominasi ini dibuat dengan berbagai macam kategori, media informasi cetak, persuasi, atau branding gitu lah yang nantinya dibagi lagi jadi sub kategori. Di setiap kategori, biasanya ada 3 sampai 4 tugas akhir yang terpilih satu nantinya. Bahkan, nominasi untuk skripsi terbaik juga ada. mantep gans.



Empat tahun kenal teman-teman seperjuangan. Berusaha bareng di kelas, ketawa bersama, ribut di kelas ramai-ramai,  mau berkelompok, atau individual, atau bisa metamorfosa menjadi geng. Dari totally strangers, jadi kenal baik yang sampai ngelakuin hal yang nggak kenal malu di tempat umum karena kita ngerjain tugas di mana saja. Banyak macemnya. Dari awal nggak punya ilmu cuma modal doyan seni dan desain, sampe bisa membuat sebuah karya yang punya estetika dan nggak malu-maluin ya minimal diri sendiri.

Dosennya juga sangat amat beragam. Dari yang misterius sampai yang ajaib juga ada. Tampangnya serem tapi hatinya lembut sampai lembutnya kapas aja kalah, ada yang murah senyum sampai mahasiswanya nggak bisa fokus buat memperhatikan papan tulis, ada yang selow gimana mahasiswanya aja tugas itu eksekusinya gimana. It was fun to remember. Dosen dosen ini yang membimbing saya dan kami semua sampai pada akhir. Saya baru merasakan kuliah semenarik ini di sini. Mulai dari tugas mengegambar bidang yang nggak berbentuk, sampai mikirin solusi gimana seorang manusia bisa hedon dari orok sampai aki-aki tulen.




you guys are awesome. source
Dari acara yudisium ini, momen super panas tugas akhir dibuat menjadi dingin kembali. Dengan menikmati sepanjang hiburan yang diberikan oleh semuanya, panitia yang bekerja, membuat saya dan mungkin yang lainnya bisa melepaskan beban berat kemarin yang dilanda segala macam pikiran. Semua beban itu terlihat dilepaskan, energi positif masuk kembali ke dalam badan kami yang kelelahan. diberik energi kehidupan, semua menjadi lebih ceria, ikut berjoget, teriak lepas, atau hanya memandang orang disekitar sampai kenyang karena belum kenal dan nggak berani menyapa.

Tjih, curhat.

Tapi saya yakin, di hari yudisium ini, semua terjadi karena ini bukan dari akhir dari semuanya. Justru, kita dikumpulkan bersama untuk diberi nafas lega untuk menyambut awal dari berbagai hal duniawi yang luas, labirin kehidupan, bahtera misteri dunia, serta perjuangan mencari kebahagian. Saya percaya, kalau pertemuan dan sesi akhir ini, kita akan dipertemukan kembali di suatu tempat dan suatu saat yang tidak diduga-duga.


You Might Also Like

6 komentar

  1. ((yang murah senyum sampe mahasiswanya ga fokus))

    Deuh, belum nemu dosen macam begituan 😂

    Selamaaaat masuk nominasi! Ngabungbang-nya emang bagus kok. Sukses terus kakaaak~

    BalasHapus
  2. Selamat sudah yudisium dan telah masuk nominasi!
    Ngomong-ngomong dresscodenya keren, bikin yang pake keliatan keren juga.
    Untuk ceweknya ada? Dresscodenya?

    Seru, seneng, dan sedih campur jadi satu waktu yudisium. Karna perjuangan berakhir tapi juga bakal berpisah sama temen2 kampus yg biasanya hampir tiap hari gila2an bareng. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Einid! :)
      untuk cewek pake kebaya gitu, yang penting adat sunda.
      Gitu deh, rasanya campur aduk, mirip permen nano nano :D

      Hapus

Berikan komentarmu dan kita bisa berdiskusi di sini!