Gunung dan Air Terjun

  • Rabu, November 09, 2016
  • By Reza Kurniawan
  • 16 Comments



Kalau teman ngajak jalan-jalan di kota sendiri, seringkali bingung ke mana tujuannya. Di Serang ada apa? Di Serang mau main ke mana? Di Serang bisa apa? Terus kadang ku bingung menjawabnya
bagaimana. Pengen kembali ke alam gitu. Banten lama ngelihatnya pabalatak di mana-mana, Ada tempat yang namanya Wulandira yang bisa naik bebek-bebek di danau buatan, udah nggak keurus sama pengelolanya. Terus daripada ku mengeluh terus, akhirnya aku diajak sama sodara beserta teman-temannya berpetualang dengan motor. 
“Kemana?”

“kita ke gunung.”

“Lah gunung Pinang? Gunung Karang? Gunung yang di Merak?”

“nggak tahu, pokoknya gunung aja, ikut lah yok!”

Tanpa basa basi lagi ya terima aja lah, ya. Sekalian nge-tes motor cicilan baru yang katanya motor setengah gede yang jiwanya motor petualang crossover. Soalnya, di sekitar Serang itu jalan-jalannya harus ke tempat yang alam, yang belum terjamah dan sebenarnya, masih banyak banget tempat-tempat indah. Baiklah! Banten itu banyak alam yang masih perawannya guys.

Tapi mata gue jadi menyeringsing heran. Lah ini beneran mau ke gunung? Arahnya kok ke Anyer? Lah ini bagaimana jadinya mau ke gunung tapi arahnya ke pantai. Hujan tanda tanya itu diam ketika rombongan kami membelok ke arah kiri jalan raya Anyer, menjauhi garis pantai dan… keramaian jalan besar. Jalan yang kami tempuh itu berkelok, banyak aspal yang hancur menjadi duda dan berbatu besar. Rombongan kami sejenis motor setengah besar semua, Vixion, CBR 250, dan motor saya Xabre. Semuanya motor lumayan gede dan kami mengarungi jalan pedesaan yang berjerawat. Bergelut dengan jalanan kasar yang melebihi preman pasar, motor kami semakin lebih terasa besar ketika melalui jalur motor trail. Sialan. Motor trail. Kalau hujan sih ini Cuma bisa dilewati motor trail beneran. Untungnya kering dan… jalurnya sempit. Berasa mengarungi jalur perburuan ular tanah , ngepas sama jalan dan bawaannya selalu pengen jatuh ke tanah. Berkelok dan menanjak, tanah merah, dan.. berdebu di dalam hutan.

Setelah sampai atas, plang nama gunungnya kelihatan. Gunung Pilar. Lah? Gunung apa ini? Nyari di google adanya Gunug Pilar lokasi di Bogor atau Sumedang. Hih. Ku bingung. Tapi yasudahlah, pemandangannya cukup nikmat kok. Tampak hamparan datar dan hutan yang lumayan manis untuk difoto, dan dinikmati sambil menyeruput pop mie dari warung yang ada di sekitar itu. Ada dua tiang atau rumah pohon yang bisa pengunjung panjat dan membuat kita dapat lebih menikmati view pegunungan di sekitar. Yak sip. Foto selfie makin lebih ciamik. 

Ada garis batasnya. Tapi biarlah jadi pemanis.


Tidak cukup sampai di Gunung. Kami pun turun dan memutar ke jalan raya, lalu masuk lagi ke pedesaan untuk memasuki area Curug. Yes, curug. Air terjun, sumber air. Perjalanan ke daerah curug ini kurang lebih sama seperti ke gunung. Nilai plus nya adalah tidak perlu ada jalur tanah merah yang super sempit. Hanya jaraknya yang lebih jauh yang membuat kami harus lebih lama diperjalanan. Pedesaan yang luas, jalan berbatu yang tiak ada habisnya, berkelok dan tentunya sempit. 

Sampai pada lokasi pun, perjalanan harus ditempuh dengan jalan kaki sejauh 2 Km. uwow, jarak dari jalan raya ke lokasi parkir saja sudah lebih dari 10 kilometer. Jalan kaki seperti jalur lari-larian di film jurasic park itu nggak terlihat asing di area ini. Jalan setapak yang sungguh memanjakan mata. Pegunungan terlihat megah, matahari terlihat lebih segar, hawa kehidupan yang hilang muncul di permukaan mata kami. Iya, jalanan pedesaan dan hutan yang membuat perjalanan ini lebih mengasyikan. Tebing terjal, bebatuan, jalan berair. Ini sih petualangan sherina bagian kedua. Cuma yang memerankan cowok semua. Jomblo lagi.

Sampai pada lokasi nya….. I want to describe it with photo itself. So enjoy it, guys.

Perjalanan menuju Curug. Ini dibalik Anyer loh, guys.

Sampai Curug. Jalannya terjal.


Jalan setapak. Sampingnya tebing curam. Kalau terjun langsung ke langit nih.

Curugnya. Airnya tinggi dan banyak bebatuan.

Feel Jurasic World gitu ._.
Dan ternyata kami salah lokasi curug. Curug tujuan kami sebenarnya sudah dilewati, Curug Kembar. Pertemuan antara dua hulu sungai. Kalau ini sumber salah satu curugnya. Dueng.

Harusnya kami ke bawah tempat ini, ini curug kembar :(


Mungkin ini akan jadi pembuka awal gue jalan-jalan di Banten. Masih banyak hal yang bisa dijelajahi. Nggak hanya alam, lain kali gue akan membahas tentang kuliner, atau apapun yang ada di Banten, Serang, dan sekitarnya. I want to tell you about all my town have. So, i can tell the world that Banten have great paradise.


Lokasi Gunung: Gunung Pillar, Kampung Cibunut, Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Serang-Banten.

Lokasi Curug: Desa Cinoyong, Kecamatan Carita, Pandeglang.

You Might Also Like

16 komentar

  1. Jelong jelong...Terus.
    Ntar jalan2 ke nikah gue yah bro...

    BalasHapus
    Balasan
    1. mumpung masih muda pak :P
      NIKAH NEH KAPAN INI KAPAN?

      Hapus
    2. Ntarlah... gue kasih kabar pak,
      Udah lulus yah?? Selamat yah ganteng.
      Tulisannya makin bagus kasep, gambarnya juga makin halus.
      Mantap kur...

      Hapus
    3. Ntarlah... gue kasih kabar pak,
      Udah lulus yah?? Selamat yah ganteng.
      Tulisannya makin bagus kasep, gambarnya juga makin halus.
      Mantap kur...

      Hapus
  2. Gan tolong ding di kasih tau alamat nya yg jelas misalnya nama desanya..biar enak law mau dateng kesana kan tau nama daerahnya

    BalasHapus
  3. Mau tanga ni sob.. Kalo pake mobil bisa naik ga sob

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk gunung nya, dengan mobil nggak bisa mas, jalannya kecil untuk sampai puncaknya. kalau air terjun pun begitu, masuk jalan kampung, dengan jalan kaki jauh sekali.

      Hapus
    2. untuk yang ke air terjun ada penitipan, tapi untuk motor. kalau puncak gunung tidak ada, ini soalnya jalan tembus dari sebuah kampung.

      Hapus
    3. Kalo pake motor bisa ampe k atas ga om..

      Hapus
  4. Gang kampung patokan y diapa yakk kak ?

    BalasHapus

Berikan komentarmu dan kita bisa berdiskusi di sini!