Taman Nasional Ujung Kulon

  • Jumat, Desember 02, 2016
  • By Reza Kurniawan
  • 4 Comments



Pernah lihat atlas lengkap seluru dunia dan lihat ujung barat pulau jawa yang kalau dibayangkan bisa kayak kepala sebuah sosok mahluk apapun yang ada di imajinasi kita? Itu, daerah Ujung Kulon yang menjadi tempat badak yang terancam punah, kekuasannya Gunung Anak Krakatau, dan nggak jauh dari -daerah Baduy. Itu kan yang ada dibayangan kalian ketika mendengar sebuah kata Ujung Kulon? Dan itupun yang membuat saya selalu penasaran. Karena penasaran banget, saya memaksakan diri untuk ikut open trip yang diadakan akhir November ini. 


Pulau Peucang

Bisa dibilang ini tempat yang terpencil banget. Kamu ingin hidup sebagai tarzan pun di sini nggak ada yang melarang. Pulaunya lumayan besar, bisa menembus ujung ke ujung dalam waktu satu jam berjalan kaki. Saya beserta rombongan pun menginap di pulau ini selama 1 malam. Di sini, saya bisa menikmati keindahan sepanjang garis pantai. Dari awal kedatangan di dermaga pun kesannya sudah penuh dengan kehidupan, air pantai yang bersih, bening, dan membuat ikan berlalu lalang terlihat dengan jelas. Kalau sudah kenyang dengan pantai dekat dermaga, pengunjung bisa dibawa untuk menembus hutan, berjalan membelah hutan hingga bagian belakang pulau Peucang. Perjalanan ke belakang pulau ini nggak mudah, perjalanan melelahkan kalau tidak terbiasa jalan kaki.

Untungnya, hewan hutan ini menjadi hiburan yang nggak kalah menariknya dari pantai. Rusa yang mencari makan, babi hutan yang tiba tiba lewat, kepakan sayap burung Rangkong yang terkenal dengan paruhnya, bahkan katanya sih ada elang jawa yang bisa dilihat kalau beruntung. Kalau sudah sampai di belakang pulau, kamu bisa menikmati pemandangan lain yang nggak kalah indah, bisa melihat pulau kecil dengan tebing yang curam, dan kamu sendiri melihatnya dari sebuah tebing yang tinggi. Sejuk dan terbayarkan dari keindahannya.







Padang Gembala Cidaon

Kalau menjadi gembala hewan mamalia adalah cita-cita manismu ketika kecil, ini tempat yang pas buat kamu. Daerah ini menjadi spesialisasi wilayah gembala dari kawanan banteng yang ada di Taman Nasional Ujung kulon. Walaupun masih di daerah pulau jawa, tapi akses ke wilayah ini harus menggunakan jalur air, karena jalur daratnya yang merupakan hutan belantara dan lumayan terisolasi dari dunia luar. Kalau masuk daerah ini kamu akan disambut dengan dermaga yang kalau masuk ke dalam sedikit akan menemukan wilayah air yang lumayan menggenang seperti rawa. Ada tanaman yang mirip stalakmit di sebuah goa, meruncing tegak ke atas dan sangat amat lebat.

Bayangkan saja kayak kamu masuk ke wilayah berbahaya di jurasic park. Berjalan di jalan setapak dan diapit oleh semua tanaman mirip stalakmit malapetaka. Lengah dikit bisa tertusuk, ya walaupun kalau dibayangkan nggak mungkin juga kecuali yang lewat itu jalannya zig zag. Kalau sudah melihat menara pantau, berarti kamu sudah dekat dengan padang rumput yang lumayan luas. Tempat itu adalah wilayah tongkrongannya para kawanan banteng di sana. Engga, kamu nggak mungkin bisa mendekat, jarak antara kamu dan banteng hanya sampai di menara pantau tersebut. Kalau mendekat, banteng itu kabur. Ingat, jangan mendekat kalau tidak mau pengunjung selanjutnya merugi karena membuat banteng kabur dari padang rumput itu.


Pulau Badul

Pernah nonton pirates of caribean yang di daerah pulau kecil yang tempatnya bersih putih airnya biru langit? Nah ini seperti itu. Bedanya itu harta karunnya berupa biota laut yang riuh ramai. Seperti merpati yang berkumpul ramai di langit eropa kalau diberi remehan roti, di pulau badul ini ikannya ngewaro dan pedekate kalau dikasih makanan. Iya, kamu bisa iseng ngasih makan nasi, ikan itu akan mengeroyok kamu habis-habisan. Ada ikan yang hitam, belang, macam macam. Kalau saya sih yak arena nggak bisa berenang dan ombaknya lagi besar, snorkeling nya cuma sebentar saja (Yakali lama lama, entar gue hanyut terus diculik bajak laut kan nggak asik). Nggak mau kalah sama ikan yang diberi makanan, kami para rombongan pun makan siang di atas kapal dengan pemandangan sepanjang mata itu laut biru langit yang dikelilingi banyak ikan yang manis-manis. Nggak tergantikan banget nikmatnya. Kapan lagi coba kayak begitu?




Pulau Oar

Dibalik pulau ini adalah bagian dari pulau Umang. Jadi, tempat ini bisa dibilang wilayah yang dikelola sama manajemen pulau Umang. Jadi kalau soal fasilitas, di pulau ini kamu bisa jajan dengan lebih leluasa daripada ketiga wilayah sebelumnya. Namun untuk pengunjung yang Cuma datang untuk transit sebentar, mungkin cukup melelahkan. Gimana engga lelah, lah wong kami semua harus berenang dari laut dalem untuk masuk ke pulau ini. Kapal pengangkut ke bibir pantainya pada menghilang, dan kamu harus berenang sepanjang perjalanan selama beberapa puluh meter (AH GILE GUE NGGAK BISA BERENANG AJA JADI BISA BERENANG, ya walau pakai pelampung sih). Tapi asik sih untuk nyantai di pulau ini. Sepanjang mata memandang, pasir putih mulus tidak berjerawat selalu menemani. Jadi betah main pasir, membangun bahtera rumah kerajaan bersusun kubus dengan lapisan rangka karang. 

Maen di Taman Nasional Ujung Kulon puas? PUAS!*

Puas kalau tidak berada di musim hujan. Sayangnya saya memaksakan diri untuk datang di musim penghujan. Kesedihannya, dapat arus angin barat (kamu bisa cari sendiri efek sampingnya), arus laut tinggi, langit jadi banyak kegelapan malam, nggak bisa foto bintang. Tapi sebagai penggantinya, bisa dapat foto pelangi yang panjang di atas laut ketika hujan berhenti. Walau musim hujan, jangan sangka kalau kulit kamu akan terbakar. Cuma panas-panasan di pulau Oar untuk berenang ke pantainya dan nggak lama, kulitku terbakar sampai dua hari nggak ilang-ilang rasa perihnya. Kusedih.




Walaupun begitu, Taman Nasional di ujung pulau Jawa ini benar-benar menyimpan banyak kebahagiaan. Bagi kamu yang bingung mau jalan-jalan ke mana kalau di Banten, kamu bisa mendapatkan semuanya di sini. Datanglah bersama rombongan. Awalnya, saya itu mau ikut trip ini bersama Andira, tapi dia nggak bisa ikut karena skripsinya belum kelar (elah buruan lo lulus dir jangan kelamaan di kampus). Jadi, yang tersisa di rombongan adalah Delima, Shendy dan Dini yang merupakan tante-tante gossip. Tapi mereka sungguh berjiwa petualang sekali. Saya yang anak rumahan jadi nggak mau kalah deh.


Thanks for the trip this time guys.

Thanks juga buat guide kami Banten Adventure. 





You Might Also Like

4 komentar

  1. tempatnya bagus, apalagi kalau buat pecinta alam, hutan-hutannya rindang dan pulau-pulaunya pun cantik..

    BalasHapus
  2. tempatnya bagus, apalagi kalau buat pecinta alam, hutan-hutannya rindang dan pulau-pulaunya pun cantik..

    BalasHapus

Berikan komentarmu dan kita bisa berdiskusi di sini!