Tangan melambai, jempol mengarah ke langit. Di
sekelilignya penuh kilauan pantulan seperti berlian. Memantulkan cahaya
matahari yang terik. Tanpa ada batas. hamparan itu di penuhi oleh lalu lintas perahu.
Ramai riuh pembeli dan penjual. Semua transaksi terjadi di atas perairan yang
tenang. Pasar apung di Makassar. Pertama kali lihat yang seperti itu di TV,
pasti tau dong cuplikan di RCTI zaman dahulu.
Kebetulan di Bandung juga ada tempat yang mengambil
konsep mirip seperti itu. Namanya Floating Market, di lembang. Kamu cuma tahu
kalau Lembang di Bandung itu pegunungan doang? Nggak. Nggak cuma wisata
gunung-gunung indah aja, kok.
Untuk datang ke tempat wisata berkonsep pasar ini, saya
nggak perlu capek capek lihat peta. Cukup mengemudi ke arah lembang jika dari
kota Bandung. Ambil jalan pulang ke bawah saat bertemu pertigaan jalan grand hotel,
kamu bisa langsung ketemu pintu masuk floating market lembang ini.
Setelah masuk dan membayar tiket, kamu akan diberikan
kupon untuk menukarkannya dengan secangkir kopi atau susu coklat. Mungkin ini
salam perkenalan untuk kamu yang kelelahan diperjalanan. Karena, memang setiap
kamu ke arah Lembang khususnya di akhir pekan, pasti ketemunya macet dan macet.
Harus siap mental dan balsem buat kaki, sih.
Kamu suka air? Kamu suka empang? Kamu suka danau?
Selamat! Tempat ini memang cocok buat kamu. Pertama masuk aja udah
dikasih lihat perairan yang luas. Pengunjung bisa menikmati pemandangan ini,
lupain semua rasa lelah dan tentunya bisa duduk menikmati pemandangan ini. Kalau
mau meneruskan perjalanan ke wilayah pasar, kamu bisa mengambil jalan ke kiri atau
ke kanan, sama saja. Setiap jalan pilihannmu itu mepunyai kesannnya tersendiri.
Tapi ingat, karena jalurnya nggak full lurus dan ada rerumputan, harus tertib.
Jangan injek-injek rumputnya. Pengalaman kemarin ke sana sih, pengunjung pada
bebel injek rumput cuma untuk foto-foto. Nggak pernah bisa baca peraturan
tertulis kali, ya. Jelas-jelas dilarang injak rumput.
Punya duit tapi nggak tertib? Pindah aja ke hutan.
Eh, tapi nanti hutan juga dirusak, jangan deh.
Lanjut gan.
Jajan di Floating Market
Pertama ke floating market ini, saya beranggapan kita
harus jajan di tengah tengah perairan dan jalurnya itu perahu yang mengambang
di air. Jadi kalau mau beli sesuatu, kita sambing terombang-ambing di air.
Ternyata nggak. Disediakan jalan setapak
untuk kamu jalan dari ujung ke ujung yang bener-bener luas. Wilayah pasar apung
ini persegi panjang. Jadi, kamu bisa muter-muter pilihin belanjaan kamu, apa
aja. Yang saya lihat sih ini makanan semua. Makanan ringan yang beneran ringan
sampe yang terberat, ada. Di setiap
jalan setapak itu pasti ada kursi dan meja yang jumlanya banyak. Nggak usah
khawatir nggak kebagian tempat duduk. Bagi saya yang suka bingung memilih
makanan, kamu akan tambah bingung memilih makanan. Pasalnya, makanan di sini
bermacam-macam, sangat banyak. Sisi kiri, makanan. Sisi kanan, makanan. Semuanya bahagia.
Untuk membeli makanan, kamu harus beli koin dulu. Lah?
Mau maen ding dong? Nggak sih. Tapi, di Floating market lembang ini harus koin
sebagai alat tukarnya. Ada ribetnya dan enaknya. Ribet karena kalau udah lapar
enaknya langsung beli ini itu tanpa harus mikirin nominal dan blabla bla. Kita
juga sukanya praktis kan, ya. Enaknya apa? Bisa dijadiin suvenir. Hahaha. Tapi
benar, deh. Adik saya yang doyannya ngumpulin semua barang aneh, dia langsung
tertarik sehabis menukarkan koin. “nanti kalau ada sisanya, mau di simpan aja,
ah”, gitu celetuknya. Iya sih, bentuk koinnya nggak malu-maulin kalau dijadiin
suvenir. Kalau kamu penasaran feel dari koin itu, kamu bisa membayangkan koin
karambol yang digunakan untuk jajan ke warung, dengan logo perahu floating
market di kedua sisinya.
Karena floating market ini areanya keluarga, kamu bisa
menemukan juga banyak saung. Yang bebas atau harus di sewa sebelumnya juga ada. Suasana
sejuk, banyak pepohonan dan rata-rata bangunannya punya konsep jadul-jadul
instagramable. Punya anak yang yang rasa
sayang terhadap mahluk hidupnya tinggi? Kamu bisa ngasih makan ikan juga. Kalau
diberi pakan, kamu bisa melihat ikan di sana berebut dalam jumlah besar, banyak
dan bergerilya. Kalau ingat gemericik air dari hempasan sirip ikan itu bikin pikiran
tenang. Kalau nggak cukup dengan main di tepi, kamu bisa naik perahu ataupun
bebek-bebekan dan mengitari perairan yang sangat luas. Seumpama kota kamu nanti
kebanjiran, kamu bisa latihan mengayuh perahu dari sini. Soalnya perairan ini kayak
satu lapangan bola yang besar. Bikin gempor yang mengayuh.
“Jajanan Pasar Banyak Pilihan”
9 komentar
itu apaan kur yang bulet2?
BalasHapusbtw, kapan lo bawa gue kesono..?? eeaaaaa
sejenis kerupuk ikan tapi empuk gitu, pit.
Hapushe, lo nya aja di Jogja. jawuh nakkk
makanya, siniiii
Ini tempat hits banget siiihhh... siapa siapa nulis. dan aku belom pernah ke sana huuhuhuhu T_T
BalasHapushits banget, pung. nggak boleh ketinggalan yang beginian, sih.
HapusIya sih kalo dipikir pikir koinnya emang kayak koin karambol. Ngeselin.
BalasHapusTapi jangan dijadiin suvernir terus dipake maen karambol dong, ah.
lumayan yey, karambol itu asik.
Hapuspeng nyoba kesana
BalasHapussilahkan kang, ajak-ajak ya :)
Hapusdi floating market lembang banyak sekali jajanan-jajanannya ya, jadi pengen kesana..
BalasHapusBerikan komentarmu dan kita bisa berdiskusi di sini!